Laporan kajian cepat: Dampak sosio-ekonomi COVID-19 terhadap orang dengan HIV dan populasi kunci

Dampak pandemi COVID-19 semakin dirasakan kelompok rentan yang sebelumnya telah mengalami tantangan dalam memenuhi kebutuhan dasar, seperti askes pada kesehatan dan ekonomi. Tantangan ini semakin besar pada kelompok rentan yang mengalami stigma dan diskriminasi, seperti orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dan populasi kunci yang kesulitan mengakses bantuan sosial karena masalah administrasi.

Bagi banyak orang COVID-19 mendatangkan dampak yang luar biasa terhadap mata pencarian mereka.

Survei yang dilakukan oleh beberapa organisasi menyimpulkan bahwa terjadi ketimpangan pendapatan dari kondisi antara sebelum dan saat pandemi.

Survei yang dilakukan oleh Jaringan Indonesia Positif (JIP) mengenai kebutuhan ODHIV dalam konteks COVID-19 menyimpulkan bahwa hal ini memberikan dampak terhadap mata pencarian sebagian besar responden.
Survei menemukan bahwa hampir 30 persen responden kehilangan sumber pendapatan, 25 persen tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar dan 5 persen tidak mampu membayar sewa rumah.

Data yang diangkat oleh Sanggar Swara, sebuah komunitas transpuan di area Jakarta juga menunjukkan bahwa sekitar 640 responden menggantungkan mata pencarian mereka sebagai pekerja seks dan/atau pengamen jalanan.

Banyak populasi kunci kehilangan sumber pendapatan mereka dan tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan dasar mereka.