ILO menyerahkan perangkat pembelajaran digital K3 dan layanan penilaian risiko demi budaya K3 yang lebih tangguh di Indonesia

ILO bersama dengan mitra sosialnya menampilkan tonggak dan pencapaian penguatan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di negara ini melalui berbagai perangkat, pelantar dan program.

News | Jakarta, Indonesia | 23 September 2022
Dari kiri ke kanan: Pemotongan pita oleh Muhammad Idham, Direktur Pengembangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kementerian Ketenagakerjaan, Michiko Miyamoto, Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor-Leste dan Masami Tamura, Wakil Kepala Misi dari Kedutaan Besar Jepang
Tepuk tangan bergema di aula koridor Hotel Grand Hyatt Jakarta saat Muhammad Idham, Direktur Pengembangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kementerian Ketenagakerjaan, Masami Tamura, Wakil Kepala Misi dari Kedutaan Besar Jepang dan Michiko Miyamoto, Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor-Leste, menggunting pita oranye dan biru untuk merayakan pembukaan resmi pameran K3 selama tiga hari pada 20 September.

Disaksikan oleh sekitar 50 undangan dari kementerian terkait, asosiasi bisnis, organisasi pekerja dan pengusaha, akademisi, pakar K3, organisasi muda serta media massa, pameran K3 ini juga menandai penutupan dan serah terima proyek Peningkatan Pencegahan COVID-19 di dan melalui Tempat Kerja ILO. Proyek 1,6 juta dolar AS yang didanai oleh Pemerintah Jepang ini berakhir setelah berjalan selama 1,5 tahun.

Bersama-sama kita telah mencapai hasil yang signifikan dalam mempromosikan keberlanjutan bisnis dan, pada saat yang sama, memastikan perlindungan pekerja. Capaian tersebut telah memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi negara."

Michiko Miyamoto, Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor-Leste
Pameran ini menampilkan capaian proyek dan perangkat K3 serta menunjukkan dampak layanan penilaian risiko dan perubahan positif yang dialami oleh perusahaan yang berpartisipasi melalui penerapan sistem manajemen K3 yang tangguh, kuat dan adaptif.

“Sesi berbagi pengetahuan dan panduan praktis pencegahan dan mitigasi COVID-19 yang diberikan oleh proyek sangat bermanfaat dan komprehensif untuk kebutuhan bisnis, termasuk usaha kecil dan menengah. Hal ini membantu kelangsungan bisnis dan kemampuan saya melindungi pekerjaan para pekerja saya,” kisah salah seorang penerima manfaat, Yuni Lestari yang memiliki Karuniasari Catering di Yogyakarta melalui video dampak yang diputar saat pameran.

Proyek ini telah memberikan manfaat bagi 1.521 tempat kerja dan 22.154 pekerja melalui penguatan sistem manajemen K3 di tingkat perusahaan. Proyek ini juga telah membangun kapasitas K3 sebanyak 1.510 orang dan telah menjangkau 25.532 siswa SMK dan tahun pertama melalui pelantar pembelajaran K3-nya. Selain itu, kampanye K3 proyek ini telah menghasilkan 446 artikel berita dan membuat 15.218 orang terpapar dan membicarakan masalah tersebut.

Seorang pengunjung meninjau pameran yang memperlihatkan capaian dan keberhasilan proyek Peningkatan Pencegahan COVID-19 di dan melalui Tempat Kerja.
Dalam hal kemitraan, proyek ini mempertemukan para pelaku utama ketenagakerjaan dan kementerian serta organisasi terkait lainnya untuk membantu Indonesia bergerak menuju pemulihan yang berkelanjutan dan memiliki ketangguhan melawan pandemi COVID-19. Selain Kementerian Ketenagakerjaan, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Konfederasi Serikat Pekerja, kerja sama tersebut juga melibatkan Ikatan Dokter Kesehatan Kerja Indonesia (IDKI), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) serta asosiasi jurnalis.

“Bersama-sama kita telah mencapai hasil yang signifikan dalam mempromosikan keberlanjutan bisnis dan, pada saat yang sama, memastikan perlindungan pekerja. Capaian tersebut telah memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi negara. Kami berharap penerima manfaat yang terkena dampak positif akan terus berkembang di tahun-tahun mendatang untuk menjadi bagian dari upaya Indonesia mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Tujuan 8 tentang pekerjaan yang layak serta untuk mengadopsi K3 sebagai hak dasar di tempat kerja, ” kata Direktur ILO, Michiko Miyamoto.

Kementerian Ketenagakerjaan sangat menghargai dukungan yang diberikan oleh ILO dalam memperkuat sistem manajemen K3 dan dalam meningkatkan kemampuan perusahaan dan pekerja untuk mengidentifikasi risiko dan krisis di masa depan serta memasukkan K3 dalam setiap aspek bisnis keberlanjutan usaha dan perlindungan pekerja."

Muhammad Idham, Direktur Pengembangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kementerian Ketenagakerjaan
Untuk memastikan keberlanjutan, ILO menyerahkan pelantar pembelajaran daring K3, Pembelajaran K3 daring (e-OSH Learning) dan permainan KATIGA, kepada Kementerian Ketenagakerjaan. Pembelajaran K3 daring ini merupakan situs pembelajaran digital gratis yang ditujukan bagi siswa SMK dan mahasiswa tahun pertama universitas; sedangkan permainan KATIGA berfokus pada pencegahan, pengendalian dan perlindungan terhadap bahaya kerja di lingkungan kerja selama masa pandemi.

“Kementerian Ketenagakerjaan sangat menghargai dukungan yang diberikan oleh ILO dalam memperkuat sistem manajemen K3 dan dalam meningkatkan kemampuan perusahaan dan pekerja untuk mengidentifikasi risiko dan krisis di masa depan serta memasukkan K3 dalam setiap aspek bisnis keberlanjutan usaha dan perlindungan pekerja,” ungkap Direktur K3, Muhammad Idham.

Bersamaan dengan pameran, proyek ini juga menyelenggarakan serangkaian bincang-bincang K3 pada 20-22 September. Bincang-bincang ini menghadirkan berbagai narasumber dan dihadiri lebih dari 200 peserta.