ILO-IPDN jalin kerja sama tingkatkan pemahaman isu ketenagakerjaan bagi tenaga pendidik dan mahasiswa

ILO menjalin kerja sama dengan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) guna meningkatkan pemahaman dan memperkuat kurikulum bagi para tenaga pendidik serta mahasiswa tentang standar ketenagakerjaan internasional.

News | Jakarta, Indonesia | 19 May 2022
Michiko Miyamoto, Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor-Leste dan Dr. Hadi Prabowo, M.M., Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) menandatangani kesepakatan kerja sama dalam acara peresmian yang diselenggarakan di Jakarta pada 18 Mei.

Penandatanganan upaya peningkatan pemahaman mengenai standar ketenagakerjaan internasional oleh ILO dan IPDN
Kesepakatan ini menandai kerja sama untuk memperkuat kurikulum dan meningkatkan pemahaman para tenaga pendidik serta mahasiswa tentang standar ketenagakerjaan internasional, termasuk isu keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta pengembangan kebijakan ketenagakerjaan di pemerintah dan pemerintah daerah.

Penandatanganan kerja sama ini dilanjutkan dengan kuliah umum bertajuk “Isu-isu Perburuhan yang Perlu Ditangani pada Saat ini dan Masa Mendatang”. Michiko Miyamoto menekankan dampak besar COVID-19 terhadap tenaga kerja secara global dalam kuliah umum tersebut. Ia pun mengutip berbagai data statistik yang menggambarkan imbas yang terjadi.

Kami berharap upaya masing-masing oleh kedua lembaga akan menambah nilai bagi upaya pemulihan Indonesia saat ini."

Michiko Miyamoto, Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor-Leste
“Menurut hasil survei angkatan kerja (Sakernas) sebanyak 24 juta pekerja mengalami pemotongan jam kerja dan upah, menekan upah rata-rata sebesar 5,2 persen antara Agustus 2019 hingga 2020. Jumlah pekerja yang putus asa dan mengundurkan diri dari angkatan kerja akibat suramnya prospek pencarian kerja diperkirakan mencapai 2,5 juta,” jelasnya.

Michiko juga menambahkan sejak pandemi COVID-19 merebak, lulusan sekolah tahun 2020 dan 2021 terancam menjadi generasi yang hilang karena gagal menemukan kesempatan kerja dan tetap terlepas dari pasar tenaga kerja untuk waktu yang lama. Pandemi akan mempengaruhi ketersediaan tenaga kerja terampil dan produktivitas Indonesia di masa depan.

Dengan membekali praja/mahasiswa dan tenaga pendidik untuk merespons situasi ketenagakerjaan masa kini dan masa depan tentunya akan mendukung penerapan standar ketenagakerjaan internasional, menciptakan pekerjaan yang layak di Indonesia dan menyiapkan tenaga kerja yang kompeten."

Dr. Hadi Prabowo, M.M., Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)
Melalui kerja sama ini diharapkan akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, perlindungan pekerja, dan perlindungan bisnis yang lebih baik. “Kami berharap upaya masing-masing oleh kedua lembaga akan menambah nilai bagi upaya pemulihan Indonesia saat ini,” tambah Michiko.

Lebih lanjut, Dr. Hadi Prabowo, M.M., Rektor IPDN mengatakan bahwa kerja sama ini ditujukan sebagai salah satu upaya mitigasi kebutuhan pasar tenaga kerja di era revolusi industri 4.0. dengan meningkatkan pemahaman tentang isu perburuhan dari sisi K3.

“Dengan membekali praja/mahasiswa dan tenaga pendidik untuk merespons situasi ketenagakerjaan masa kini dan masa depan tentunya akan mendukung penerapan standar ketenagakerjaan internasional, menciptakan pekerjaan yang layak di Indonesia dan menyiapkan tenaga kerja yang kompeten,” ungkap Rektor Hadi, seraya menambahkan kolaborasi antara ILO dan IPDN ini turut merespons situasi ketenagakerjaan yang akan terjadi, khususnya di daerah.

Kerja sama yang akan berlangsung selama lima tahun ini meliputi serangkaian kegiatan bersama, seperti kegiatan kuliah umum, pelatihan bagi tenaga kependidikan tentang perburuhan dari sisi K3 dan COVID-19, penelitian bersama dan lokakarya.