Program SCORE ILO bawa perbaikan besar bagi UMKM Indonesia selama 12 tahun pelaksanaan

Organisasi Buruh Internasional (ILO) melakukan serah terima Program Kesinambungan Daya Saing dan Tanggung Jawab Perusahaan (SCORE) di Indonesia kepada para mitra pelaksana nasional guna memastikan keberlanjutan produktivitas dan mendorong daya saing usaha mikro, kecil dan menengah di negeri ini.

News | Jakarta, Indonesia | 08 December 2021
Sejalan dengan keberhasilan penerapan Program Kesinambungan Daya Saing dan Tanggung Jawab Perusahaan (SCORE) di Indonesia selama 12 tahun di Indonesia, ILO menggelar acara serah terima kepada para mitra pelaksana, yang diwakili oleh Business & Export Development Organization (BEDO) sebagai mitra utama. Para mitra pelaksana berkomitmen untuk terus melanjutkan upaya peningkatan produktivitas dan kondisi kerja usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui metodologi pelatihan SCORE.

Program ILO SCORE di Indonesia telah membawa perubahan besar bagi UMKM, terutama dalam cara menjalankan usaha dengan fokus yang berbeda-beda dalam tiga tahapan pelaksanaan dari tahun 2009 hingga 2021.

Diluncurkan secara resmi pada 2010 oleh Presiden Konfederasi Swiss Doris Leuthard, program SCORE ILO telah melalui tiga tahap. Tahap pertama diawali dengan persiapan pada 2009 yang terfokus pada keberlanjutan teknis, diikuti tahap kedua pada 2013-2017 terkait keberlanjutan kelembagaan dan tahap ketiga (2017-2021) terfokus pada keberlanjutan keuangan.

Melanjutkan program SCORE

Acara penandatanganan disaksikan oleh Direktur ILO, Michiko Miyamoto
Digelar di Jakarta pada 3 Desember, acara serah terima tersebut mencakup penandatanganan deklarasi komitmen SCORE oleh BEDO dan tujuh mitra pelaksana lainnya: Semut Manajemen Indonesia (SMI), Universitas Katolik Parahyangan, APP Politeknik Jakarta, BLK Semarang 2, Karya Dua Perempuan, Riwani Globe dan Pro Serve Indonesia.

Deklarasi tersebut menegaskan komitmen kedelapan mitra pelaksana ini untuk melanjutkan pelaksanaan program pelatihan SCORE bagi UMKM Indonesia guna memperkuat kerja sama di tempat kerja, menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, serta meningkatkan produktivitas dan daya saing UMKM. Semua hal tersebut mengarah pada penciptaan lapangan kerja yang layak.

Upacara penandatanganan disaksikan oleh perwakilan ILO, Sekretariat Negara Swiss untuk Urusan Ekonomi (SECO) dan Badan Kerja Sama Pembangunan Norwegia (NORAD) serta konstituen tripartit ILO—Kementerian Tenaga Ketenagakerjaan, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan konfederasi serikat pekerja.

Hasilnya penerapan SCORE sangat mengesankan dan mendorong promosi pekerjaan yang lebih baik dan peningkatan kapasitas UMKM di Indonesia."

Philipp Orga, Kepala Kerja Sama Ekonomi Swiss, Kedutaan Besar Swiss Jakarta
Hingga saat ini, program SCORE telah tersebar di 14 provinsi dan telah menghasilkan sejumlah program pelatihan SCORE yang disesuaikan dengan kebutuhan, termasuk SCORE Plus oleh BEDO, SCORE Creative oleh SMI, SCORE UNPAR oleh Universitas Parahyangan, serta SCORE Hospitality Coaching (HoCo), yang kesemuanya memenuhi kebutuhan bisnis di tingkat mikro.

“Hasilnya penerapan SCORE sangat mengesankan dan mendorong promosi pekerjaan yang lebih baik dan peningkatan kapasitas UMKM di Indonesia,” kata Kepala Kerja Sama Ekonomi Swiss, Kedutaan Besar Swiss Jakarta, Philipp Orga, yang bertanggung jawab atas pelaksanaan program kerja sama ekonomi SECO di Indonesia.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa dukungan pemerintah Swiss terhadap penguatan daya saing UMKM di Tanah Air juga mendukung agenda pemerintah Indonesia untuk menjadi negara berpenghasilan menengah ke atas, dan hal tersebut menjadi prioritas pemerintah Swiss.

Penghargaan serupa juga diberikan oleh perwakilan dari Kementerian Ketenagakerjaan, Apindo dan konfederasi serikat pekerja. Mereka mengakui kontribusi program pelatihan SCORE untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas UMKM Indonesia sebagai tulang punggung perekonomian negara.


Pencapaian utama program SCORE

Program pelatihan SCORE telah memberikan manfaat bagi 2.300 perusahaan dan 34.900 tenaga kerja. Praktik terbaik yang diterapkan oleh UMKM telah meningkatkan produktivitas termasuk melalui skema saran dari pekerja, informasi berkualitas yang dibagikan kepada pekerja, berbagi informasi, rapat harian serta 5S dan sistem manufaktur sederhana.



Selain peningkatan produktivitas yang nyata, beberapa peningkatan lain yang dilaporkan oleh UMKM setelah mengikuti pelatihan SCORE adalah peningkatan penghematan biaya, pengurangan produk cacat, pengurangan biaya dan penghematan energi. Sekitar 74 persen dan 63 persen dari perusahaan yang berpartisipasi melaporkan peningkatan produktivitas dan penghematan biaya.

Para mitra pelaksana ini memperlihatkan kemandirian dan profesinalisme mereka dalam mengelola dan menyelenggarakan program-program pelatihan SCORE untuk UMKM sejak 5 tahun lalu dan kami percaya mereka akan melanjutkan keberlanjutan program SCORE untuk tahun-tahun mendatang."

Januar Rustandie, program manejer SCORE ILO
Dua perusahaan SCORE yang berpartisipasi, Stranough Guitar Technology yang berbasis di Bandung, Jawa Barat dan Spa Factory Bali memperlihatkan manfaat yang mereka peroleh dari program SCORE. Kedua perusahaan tersebut mampu meningkatkan kerja sama di tempat kerja dan membangun komunikasi yang lebih kuat antara manajemen dan pekerja yang kemudian membantu perusahaan menyesuaikan strategi produksi dan penjualan serta mempertahankan bisnis mereka selama pandemi.

Selanjutnya, sejak tahun 2017 di bawah tahap ketiga, 93 persen dari semua kegiatan pelatihan SCORE di Indonesia telah diselenggarakan dan didanai secara mandiri oleh para mitra pelaksana. Para mitra ini mampu mengelola dan mendapatkan sponsor dari berbagai kementerian dan lembaga, seperti Kementerian Luar Negeri, Kementerian Industri, Kementerian UKM dan Koperasi, pemerintah daerah, Sampoerna untuk Indonesia dan sebagainya untuk menyelenggarakan program pelatihan SCORE berkualitas tinggi tanpa bantuan teknis dan pendanaan dari ILO.

“Para mitra pelaksana ini memperlihatkan kemandirian dan profesinalisme mereka dalam mengelola dan menyelenggarakan program-program pelatihan SCORE untuk UMKM sejak 5 tahun lalu dan kami percaya mereka akan melanjutkan keberlanjutan program SCORE untuk tahun-tahun mendatang,” pungkas Januar Rustandie, program manejer SCORE ILO.

Pemaparan pencapaian utama SCORE oleh Januar Rustandie, manajer program SCORE ILO selama 12 tahun
Didanai oleh SECO dan NORAD, program SCORE menawarkan lima modul yang mencakup isu-isu berikut: Kerja sama tempat kerja, manajemen kualitas, produksi bersih, manajemen sumber daya manusia dan kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Setiap modul mencakup pelatihan di kelas bersama selama dua hari untuk manajer dan pekerja dan konsultasi lanjutan dengan para ahli di perusahaan yang berpartisipasi dan diakhiri dengan lokakarya untuk presentasi hasil dari masing-masing perwakilan perusahaan yang berpartisipasi.