Mengkaji efektivitas program pemagangan daring

ILO dan mitranya membahas efektivitas program pemagangan daring sebagai mekanisme untuk memastikan transisi yang muluus dari sekolah/pelatihan ke dunia kerja selama dan sesudah pandemi.

News | Jakarta, Indonesia | 29 July 2021
Pandemi COVID-19 telah menimbulkan gangguan signifikan terhadap pendidikan dan pelatihan di seluruh negeri, yang menyingkapkan tabir bahwa sistem pemagangan mungkin perlu disesuaikan agar lebih siap dalam menawarkan pelatihan secara virtual. Namun, masih ada pro dan kontra di seputar pelaksanaan program pemagangan daring. Pertanyaan yang masih menggaung adalah mengenai efektivitas pemagangan daring jika dibandingkan dengan pemagangan luring.

Program pemagangan daring dengan penggunaan peralatan inovatif
Untuk menjawab hal penting tersebut, ILO bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Komunitas Internasional Akademisi Pemagangan InAp menyelenggarakan webinar untuk mengkaji manfaat, peluang dan tantangan yang dihadapi oleh program pemagangan daring, mengingat pandemi telah mendorong percepatan transformasi daring di semua aspek kehidupan, termasuk pengembangan keterampilan.

Webinar, yang diadakan pada pertengahan Juli, menandai akhir dari rangkaian webinar ILO tentang pemagangan berkualitas untuk industri, yang diselenggarakan oleh Proyek Keterampilan Industri untuk Pertumbuhan yang Inklusif tahap 2 (InSight-2). Proyek ini bertujuan untuk mempromosikan pentingnya program pemagangan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia Indonesia.

Untuk sektor manufaktur dan konstruksi, misalnya, perlu ada pelatihan di tempat kerja. Peserta magang perlu mempelajari beberapa keterampilan teknis secara langsung untuk memastikan kelayakan kerja mereka; Oleh karena itu, perlu adanya jenis pembelajaran kombinasi."

Richard Mash, Direktur Pemagangan di Kaplan Financial & Anggota Komunitas Internasional Akademisi Pemagangan InAp, Inggris
Quotes slider Richard Mash, Direktur Pemagangan di Kaplan Financial & Anggota Komunitas Internasional Akademisi Pemagangan InAp, Inggris, menekankan bahwa kombinasi antara pekerjaan dan studi telah membuat program pemagangan menjadi penting dalam memuluskan transisi dari program sekolah/pelatihan ke dunia kerja.

Ia mengakui efektivitas program pemagangan untuk beberapa sektor industri seperti sektor keuangan, sektor digital dan lain sebagainya. Ia mencontohkan program pemagangan untuk program akuntansi yang efektif dilakukan secara daring. Namun, dia juga mengingatkan bahwa program pemagangan daring akan kurang efektif untuk beberapa sektor yang membutuhkan alih keterampilan teknis.

Regulasinya belum dapat mengikuti perkembangan baru program pemagangan daring. Apindo terus mendukung program pemagangan sebagai mekanisme untuk memperkuat sumber daya manusia kita dan untuk meningkatkan sinergi antara lembaga pendidikan dan industri."

Bagus Semara Wima, pengurus Apindo bidang Ketenagakerjaan
Quotes slider “Untuk sektor manufaktur dan konstruksi, misalnya, perlu ada pelatihan di tempat kerja. Peserta magang perlu mempelajari beberapa keterampilan teknis secara langsung untuk memastikan kelayakan kerja mereka; Oleh karena itu, perlu adanya jenis pembelajaran kombinasi,” ujarnya.

Senada, Bagus Semara Wima, pengurus Apindo bidang Ketenagakerjaan, mengatakan adaptasi dari luring ke daring tidak mudah bagi industri tertentu. Dia setuju dengan Richard Marsh tentang perlunya industri harus mengevaluasi program pemagangan mereka dan menemukan cara untuk menyesuaikan diri dengan situasi saat ini.

Selain itu, Ia juga mengingatkan perlunya upaya memperbaiki kebijakan pemagangan. “Regulasinya belum dapat mengikuti perkembangan baru program pemagangan daring. Apindo terus mendukung program pemagangan sebagai mekanisme untuk memperkuat sumber daya manusia kita dan untuk meningkatkan sinergi antara lembaga pendidikan dan industri,” katanya.

Mendemonstrasikan efektivitas program pemagangan daring, Dimas Wijanarko, Manager Strategic Sourcing, PT Werkudara Nirwana Sakti, berbagi pengalamannya dalam menyelenggarakan program pemagangan daring untuk sektor pariwisata di Yogyakarta. Selama satu bulan, perusahaan secara intensif melakukan program simulasi klien untuk 71 siswa SMK dan perguruan tinggi.

Peserta program pemagangan daring di Yogyakarta
Program simulasi pelanggan adalah program pemagangan daring yang mempersiapkan peserta untuk siap bekerja dan mampu mengembangkan keterampilan dalam menangani pelanggan, termasuk koordinasi dan interaksi dengan pelanggan. Program ini dibagi menjadi enam program virtual terintegrasi: presentasi materi pelajaran, tugas (individu dan kelompok), koordinasi tim, kegiatan internal, presentasi kepada mentor dan pemaparan kepada klien.

“Program pemagangan daring ini tidak hanya membekali keterampilan teknis, tetapi juga memperkuat keterampilan non-teknis para peserta. Melalui interaksi dengan klien secara nyata, misalnya, para peserta mempelajari keterampilan non-teknis yang dibutuhkan untuk melayani dan menangani klien dengan baik, yang sangat penting di sektor pariwisata,” jelas Dimas.

Program pemagangan daring ini tidak hanya membekali keterampilan teknis, tetapi juga memperkuat keterampilan non-teknis para peserta. Melalui interaksi dengan klien secara nyata, misalnya, para peserta mempelajari keterampilan non-teknis yang dibutuhkan untuk melayani dan menangani klien dengan baik, yang sangat penting di sektor pariwisataUrgent measures to support people and firms are needed."

Dimas Wijanarko, Manager Strategic Sourcing, PT Werkudara Nirwana Sakti
Quotes slider Salah satu peserta, Haliza Sugiyana, siswa SMKN 6 Yoyakarta mengisahkan manfaat yang didapatkan dari program virtual ini. “Saya sekarang lebih percaya diri dalam mengekspresikan diri,” katanya. Sementara peserta lain dari sekolah yang sama, Sahid Agung bersama kelompoknya membuat agen perjalanan virtual dan melakukan pembagian tugas. “Kami membuat Kanigara Tour and Travel dimana saya bertugas sebagai client planner.”

Webinar diakhiri dengan gagasan bahwa program pemagangan daring merupakan program yang tepat dan sesuai untuk menangani masalah geografis dan kesenjangan digital di Indonesia selama dan setelah pandemi COVID-19. Program ini juga bersifat fleksibel dalam hak durasi dan penetapan tujuan berdasarkan kebutuhan. Webinar pun sepakat bahwa program ini harus memasukkan mekanisme pengawasan dan evaluasi dan dapat dipadu dengan program tatap muka, jika diperlukan.

Siaran langsung diskusi interaktif ini dapat ditonton melalui ILO TV Indonesia