COVID-19: Mempromosikan pencegahan HIV di tempat kerja
Memadukan program pencegahan HIV dan COVID-19 untuk tempat kerja yang lebih aman
Perlindungan yang lebih baik terhadap HIV dan COVID-19 dapat dilakukan dengan menerapkan program terpadu di tingkat perusahaan. Satu perusahaan berbagi praktik yang baik dalam memadukan kedua program ini melalui dukungan dari unit layanan kesehatan.

Dengan pandemi saat ini, kami telah mengintegrasikan program pencegahan HIV dengan program COVID-19. Ini untuk memastikan tempat kerja yang aman dan perlindungan bagi pekerja dan manajemen kami."
dr Irwan Wicaksono, Manajer HSE dan Dokter Perusahaan PT Cilegon Fabricators
“Dengan pandemi saat ini, kami telah mengintegrasikan program pencegahan HIV dengan program COVID-19. Ini untuk memastikan tempat kerja yang aman dan perlindungan bagi pekerja dan manajemen kami,” kata dr Irwan Wicaksono, Manajer HSE dan Dokter Perusahaan PT Cilegon Fabricators.
Ia berbagi praktik baik PT Cilegon Fabricators di hadapan 500 peserta webinar pada 10 November 2020, yang diselenggarakan ILO bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Kesehatan dan Dewan K3 Nasional. Webinar ini menandai webinar keempat dari delapan webinar setiap hari Selasa, yang bertujuan meningkatkan kesadaran tentang pencegahan HIV/AIDS di tempat kerja selama pandemi, mendorong lebih banyak praktik baik dari perusahaan dan mendukung dimasukkannya HIV/AIDS ke dalam Strategi Nasional K3 pemerintah 2021-2025.
Manfaat dari program terpadu

Mengingat perhatian kita terserap untuk pencegahan pandemi COVID-19, program terpadu ini menjadi strategi yang baik untuk memastikan masalah HIV/AIDS tidak tertinggal. Kita dapat menangani dua pandemi melalui program-program yang terpadu."
dr Adi Sasongko, pakar dari Yayasan Kusuma Buana
Tidak hanya efektif biaya, dr Adi Sasongko, pakar dari Yayasan Kusuma Buana, sebuah LSM lokal yang menangani HIV/AIDS di tempat kerja, menekankan manfaat lainnya dari program terpadu ini. “Mengingat perhatian kita terserap untuk pencegahan pandemi COVID-19, program terpadu ini menjadi strategi yang baik untuk memastikan masalah HIV/AIDS tidak tertinggal. Kita dapat menangani dua pandemi melalui program-program yang terpadu,” ia menjelaskan.
Selain program terpadu tersebut, perusahaan juga menerapkan jaga jarak sosial, penggunaan masker dan pemeriksaan suhu. Para tamu dari luar area perusahaan pun diwajibkan mengikuti tes cepat dan tes usap sebelum diizinkan memasuki lokasi perusahaan.
“Karena sifat perusahaan, kami tidak dapat menerapkan bekerja jarak jauh bagi pekerja kami. Karenanya, kami benar-benar melakukan tindakan perlindungan dan pencegahan yang serius bagi para pekerja kami dan kami bekerja sama dengan unit layanan kesehatan setempat,” tambah dr Irwan.
Kolaborasi yang lebih kuat dengan layanan kesehatan

Saya berharap semakin banyak perusahaan yang mengikuti jejak PT Cilegon Fabricators membuka pintunya untuk upaya kolaborasi dengan unit layanan kesehatan setempat."
Yenni Kesuma, Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskemas) Pulo Ampel, Serang, Banten
Melalui kerja sama ini, baik perusahaan maupun pelayanan kesehatan masyarakat dapat saling mendukung dalam program penyuluhan, kesiapsiagaan tes VCT dan tes cepat serta ketersediaan pengobatan. “Saya berharap semakin banyak perusahaan yang mengikuti jejak PT Cilegon Fabricators membuka pintunya untuk upaya kolaborasi dengan unit layanan kesehatan setempat,” pungkasnya.