COVID-19: Mempromosikan pengembangan keterampilan

Instruktur BLK Indonesia bersiap diri bergeser ke pelatihan daring

Menyusul keberhasilan pelatihan gelombang pertama, ILO bersama dengan Kementerian Ketenagakerjaan melanjutkan program pelatihan pembelajaran daring bagi para instruktur dengan peningkatan jumlah peserta dan materi pelatihan.

News | Jakarta, Indonesia | 19 October 2020
Pogram pelatihan tatap muka di salah satu sekolah kejuruan menengah
Reni Datra, 36 tahun, instruktur Balai Latihan Kerja (BLK) Jeneponto, Sulawesi Selatan, tidak dapat menyembunyikan kegembiraannya terpilih sebagai salah satu peserta program pelatihan pembuatan konten dan penyampaian pelatihan secara daring gelombang kedua yang khusus diperuntukan bagi para instruktur BLK.

Ia merupakan salah seorang dari 120 peserta yang terpilih melalui seleksi ketat dari 1.100 instruktur yang mengajukan diri untuk mengikuti pelatihan ini. “Meski sedang hamil muda, saya bersemangat mengikuti pelatihan ini dan semoga tanpa kendala,” ungkapnya saat peluncuran gelombang kedua ini pada 13 Oktober.

Saya bersemangat mengikuti pelatihan ini dan semoga tanpa kendala."

Reni Datra, 36 tahun, salah seorang peserta dari Sulawesi Selatan
Angkatan kedua pelatihan yang akan berlangsung selama tiga bulan ini memang memantik animo besar dari para instruktur dengan jumlah peserta dua kali lebih besar dan jumlah jangkauan provinsi yang lebih luas.

Program pelatihan ini diselenggarakan oleh ILO bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan guna mempercepat transformasi pembelajaran digital di lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan vokasi, terutama lembaga milik pemerintah. Gelombang pertama pelatihan diselenggarakan pada Juni dan Juli dengan jumlah peserta 60 instruktur dari 21 provinsi.

Fauziah, Direktur Bina Instruktur dan Tenaga Pelatihan, Kementerian Ketenagakerjaan, menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas instruktur BLK untuk memberikan pembelajaran secara daring mengingat pandemi COVID-19 membatasi proses pembelajaran secara tatap muka.

Karenanya pelatihan ini bersifat komprehensif, intensif tetapi juga interaktif."

Navitri Putri Guillaume, Staf Proyek Perempuan dalam STEM ILO
Sementara Michiko Miyamoto, Direktur ILO untuk Indonesia, menekankan posisi instruktur BLK sebagai garda depan transformasi digital dan peningkatan keterampilan yang berperan penting dalam mendorong revitalisasi perekonomian Indonesia.

Tema pembelajaran masih mengusung topik-topik utama pembelajaran daring seperti transformasi pelatihan daring, penggunaan learning management system dan simulasi pelatihan daring. Yang berbeda pada angkatan kedua ini adalah penambahan pelatihan penggunaan alat multimedia untuk transformasi konten pelatihan serta pelatihan adiwacana guna semakin memperkuat kemampuan para instruktur dalam menyampaikan materi pelatihan dengan lebih menarik.

Navitri Putri Guillaume, Staf Proyek Perempuan dalam STEM ILO, berharap para instruktur di angkatan kedua ini tidak hanya menyerap topik-topik yang diajarkan tetapi juga dapat menerapkan pelatihan daring ini di lembaga tempat mereka bekerja. “Karenanya pelatihan ini bersifat komprehensif, intensif tetapi juga interaktif,” kata Navitri.

Instruktur program TIK di salah satu balai latihan kerja
Program pelatihan ini dilakukan oleh ILO melalui Program Kesiapan dan Pengembangan Pekerja Perempuan dalam STEM. Didanai oleh J.P. Morgan Chase Foundation, program ini bertujuan memberikan perempuan keterampilan teknis dan non-teknis penting yang dapat membantu perempuan mendapatkan pekerjaan yang berkualitas dan mendukung kemajuan karier perempuan, khususnya di bidang teknologi informasi dan komunikasi.