COVID-19: Mempromosikan pengembangan keterampilan
Instruktur pendidikan dan pelatihan vokasi Indonesia bergeser dari pelatihan luring ke daring
Transformasi digital pusat pendidikan dan pelatihan vokasi Indonesia tidak terelakkan. ILO dan Kementerian Ketenagakerjaan membangun keterampilan digital dari para instruktur dalam menyiapkan dan memberikan pelatihan daring.

Pemerintah saat ini dalam proses menyusun peraturan mengenai pelaksanaan pelatihan daring di lembaga pendidikan dan pelatihan vokasi guna mempercepat transformasi."
Surya Lukita Warman, Sekretaris Jenderal untuk Produktivitas dan Pelatihan Kementerian Ketenagakerjaan
Pandemi COVID-19 memberikan kita peluang untuk mempercepat transformasi digital dari pendidikan dan pelatihan vokasi Indonesia yang akan membantu banyak kaum muda Indonesia mendapatkan keterampilan yang mereka butuhkan untuk dunia kerja."
Michiko Miyamoto, Direktur ILO di Indonesia
Senada, Michiko Miyamoto, Direktur ILO di Indonesia, menekankan peran kunci para instruktur dalam memastikan kualitas program pembelajaran pendidikan dan pelatihan vokasi. “Pandemi COVID-19 memberikan kita peluang untuk mempercepat transformasi digital dari pendidikan dan pelatihan vokasi Indonesia yang akan membantu banyak kaum muda Indonesia mendapatkan keterampilan yang mereka butuhkan untuk dunia kerja.”
Mempersiapkan instruktur bergeser dari pelatihan luring ke daring
Program pelatihan ini bertujuan membangun kapasitas instruktur pendidikan dan pelatihan vokasi dalam mengembangkan dan memberikan pelatihan daring, mempercepat transisi kepada pelatihan daring dan mendukung pengembangan rencana aksi dan strategi yang membantu pergeseran dari program pelatihan luring ke daring.
Selama tahap pertama, para instruktur terpilih berpartisipasi dalam perpaduan webinar dan pembelajaran mandiri daring selama 3 minggu melalui skilvul.com di mana mereka mendapatkan akses ke HTML, CSS, Javascript dan pelatihan Pengembangan Situs dasar. Ini merupakan pelatihan teknis yang menjadi “bonus” karena tujuan utama dalam tahap ini adalah memberikan para instruktur pengalaman dan peluang mengeksplorasi pelatihan daring yang tersedia sebagai inspirasi saat mengembangkan platform pembelajaran daring untuk lembaga mereka.
Setelah tahap pertama selesai, para peserta dibagi menjad dua kelompok guna mengikuti tahap interaktif kedua selama empat hari, yang terfokus pada fasilitasi dan pendampingan. Pada hari pertama, mereka belajar mengenai fasilitasi dan perjalanan pembelajaran. Mereka belajar bagaimana berkomunikasi dengan efektif dan mempersiapkan sesi pembelajaran mereka dengan cara menarik dan informatif.
Sebanyak 60 instruktur dari 50 pendidikan dan pelatihan vokasi di 21 provinsi berpartisipasi dalam program pelatihan, yang diadakan dari Juni hingga Juli 2020. Mereka terpilih dari 1.097 pendaftar dari seluruh penjuru negeri dan mengikuti hampir 80 jam pelatihan yang terbagi dalam dua tahap: pelatihan koding dasar dengan metode pembelajaran gabungan dan lokakarya daring mengenai fasilitasi, pendampingan dan pengembangan pelatihan."
Di hari terakhir, para peserta bekerja sama mencari solusi untuk menjawab tantangan yang dihadapi dalam mentransformasi pelatihan daring di lembaga mereka. Solusi-solusi ini menjadi kunci dari Rencana Aksi yang mereka kembangkan, yang merinci strategi dalam mentransformasi pelatihan lembaga mereka dari luring menjadi daring.
Memberikan peluang lebih besar bagi perempuan

Pergeseran dari pembelajaran luring ke daring akan memberikan peluang dan akses yang lebih besar bagi perempuan terhadap program pelatihan, khususnya program pelatihan TIK."
Navitri Putri Guillaume, Staf Proyek Perempuan dalam STEM ILO
Program pelatihan ini dilakukan oleh ILO melalui Program Kesiapan dan Pengembangan Pekerja Perempuan dalam STEM. Didanai oleh J.P. Morgan Chase Foundation, program ini bertujuan memberikan perempuan keterampilan teknis dan non-teknis penting yang dapat membantu perempuan mendapatkan pekerjaan yang berkualitas dan mendukung kemajuan karier perempuan, khususnya di bidang teknologi informasi.