COVID-19: Mendukung perusahaan, pekerjaan dan pendapatan
Memastikan kelangsungan bisnis UKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia
Aktor-aktor utama ketenagakerjaan Indonesia membahas langkah-langkah dan program yang dapat membantu usaha kecil dan menengah (UKM) memastikan keberlanjutan usaha mereka berdasarkan temuan kunci dari survei perusahaan terbaru ILO. UKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.
Dua dari tiga perusahaan yang disurvei di Indonesia telah menghentikan sementara operasi bisnis mereka baik secara sementara maupun permanen. Pendapatan perusahaan pun terpangkas. Lebih dari seperempat perusahaan mengalami kehilangan pendapatan lebih dari setengah."
Januar Rustandie, Manajer Proyek ILO SCORE Indonesia
Januar, bersama dengan Ahmad Dading Gunadi, Direktur UKM dan Pengembangan Kerja Sama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Jeff Kristianto, Manajer Program Organisasi Pengembangan Ekspor dan Bisnis (BEDO), membahas tentang keberlanjutan usaha dan upaya membangun kembali serta memperkuat ekonomi nasional dan di saat yang sama mematuhi protokol kesehatan yang diperlukan selama dan setelah pandemi. Diselenggarakan bersama oleh ILO dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta pada 3 Juni, diskusi ini diikuti 1.270 peserta dengan mayoritas di antaranya adalah para jurnalis nasional.
Januar mengungkapkan bahwa 90 persen perusahaan yang disurvei telah mengalami masalah keuangan dan 63 persen memilih untuk mengurangi tenaga kerja mereka. Beberapa perusahaan sedang mempertimbangkan untuk melakukan hal yang sama agar dapat bertahan. Perusahaan melakukan berbagai upaya untuk bertahan sehingga sangat membutuhkan dukungan dari pemerintah.
“Beberapa perusahaan mendiversifikasi produk dan layanan sementara yang lainnya berupaya mengalihkan usaha mereka secara daring. Perusahaan membutuhkan dukungan pemerintah tidak hanya dalam arus kas untuk bertahan, tetapi juga upaya menyesuaikan model bisnis dan operasi 'pascacorona'," tambah Januar.
Mendukung UKM agar dapat mempertahankan usaha mereka
Menanggapi kebutuhan mendesak UKM agar dapat bertahan dari pandemi, Ahmad Dading Gunadi menjelaskan lima program utama pemerintah yang telah dikembangkan untuk membantu UKM. "Fokus utama kami sekarang adalah terus memberikan bantuan keuangan kepada UKM dan menjembatani proses penyesuaian atau transformasi," katanya.Fokus utama kami sekarang adalah terus memberikan bantuan keuangan kepada UKM dan menjembatani proses penyesuaian atau transformasi."
Ahmad Dading Gunadi, Direktur UKM dan Pengembangan Kerja Sama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
Sementara itu, Jeff Kristianto memberikan beberapa kiat bisnis bagi UKM agar dapat bertahan dari pandemi. Sebagai penyedia pelatihan untuk UKM, BEDO memberikan beberapa bantuan kepada UKM. “Ini bukan krisis pertama kami, UKM telah melewati banyak krisis. Meskipun UKM rentan terhadap krisis, sebagian besar pengusaha mengatakan kepada kami bahwa mereka siap untuk membangun kembali bisnis mereka dan mengadopsi strategi bisnis baru,” ungkap Jeff.
Selama situasi sulit seperti ini, penting bagi manajemen untuk bersikap transparan dan membuka dialog dengan pekerja mereka sehingga dapat mengembangkan strategi bisnis yang menguntungkan kedua belah pihak."
Jeff Kristianto, Manajer Program Organisasi Pengembangan Ekspor dan Bisnis (BEDO)
“Penting juga untuk menjaga komunikasi tempat kerja yang baik antara manajemen dan pekerja. Selama situasi sulit seperti ini, penting bagi manajemen untuk bersikap transparan dan membuka dialog dengan pekerja mereka sehingga dapat mengembangkan strategi bisnis yang menguntungkan kedua belah pihak,” seru Jeff.
Memahami pentingnya kerja sama di tempat kerja, Maria Satiaputri, pemilik dan CEO dari Spa Factory Bali yang mendapatkan pelatihan SCORE, berbagi tentang bagaimana perusahaannya telah beradaptasi untuk memenuhi tantangan baru dengan membangun kerja sama di tempat kerja antara pekerja dan manajemen. “Pandemi ini sangat memengaruhi bisnis kami dan telah mengurangi penghasilan kami hingga 80 persen. Menerapkan apa yang kami pelajari dari program SCORE, kami mengumpulkan semua pekerja dan secara transparan mendiskusikan tantangan yang kami hadapi dalam upaya mempertahankan bisnis kami,” kata Maria.
Bersama-sama mereka mencoba menemukan solusi dengan memusatkan pada produk yang memiliki permintaan tinggi dan sepakat untuk mengubah strategi pemasaran dari pemasaran korporat ke ritel dan dari pasar berorientasi ekspor ke lokal. “Kami fokus pada produk pembersih tangan dan kami menerima dukungan yang baik dari semua pekerja yang bertindak sebagai penjual kembali produk ini. Alhasil, kami tidak pernah menghentikan operasi dan bahkan mampu mempertahankan operasi penuh perusahaan hingga sekarang,” tambah Maria.
Memastikan kelangsungan usaha
Kita perlu terus memperkuat dialog di antara para pelaku usaha, meningkatkan pasar lokal dan, yang paling penting, meminta bantuan dari pemerintah sehingga kita dapat memperkuat ekonomi sambil memastikan protokol kesehatan."
Ronald Walla, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) untuk UKM
Dari perspektif pekerja, Helmy Salim, pengurus serikat pekerja dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), menyoroti pentingnya dialog sosial antara pekerja dan pengusaha untuk menemukan solusi yang saling menguntungkan dalam hal upah, usaha dan kelangsungan pekerjaan, manajemen keselamatan dan sebagainya. “Serikat pekerja merupakan mitra pengusaha. Melalui dialog kita dapat menemukan solusi yang saling menguntungkan kedua belah pihak sembari memastikan kelangsungan usaha."
Serikat pekerja merupakan mitra pengusaha. Melalui dialog kita dapat menemukan solusi yang saling menguntungkan kedua belah pihak sembari memastikan kelangsungan usaha."
Helmy Salim, pengurus serikat pekerja dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI)
“UKM merupakan tulang punggung perekonomian negara. Melalui program modul pelatihan ini, kami berharap dapat digunakan untuk melanjutkan usaha dan pada saat yang sama menjaga produktivitas dan daya saing UKM. Dan bekerja melalui kolaborasi dengan kementerian terkait, organisasi pengusaha dan pekerja serta mitra swasta dan organisasi pendidikan, kami berharap program ini dapat disebarluaskan dan diperluas secara nasional,” tambah Januar.