Kerjasama pembangunan

ILO dan FAST RETAILING bergabung untuk mempromosikan pekerjaan dan perlindungan sosial di Indonesia

Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) dan perusahaan induk pakaian ritel Jepang Fast Retailing menandatangani perjanjian kemitraan senilai US$1,8 juta untuk mendanai program yang dipimpin ILO dalam rangka mempromosikan pekerjaan dan perlindungan sosial di Indonesia.

News | Jakarta, Indonesia | 04 September 2019
Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) dan Fast Retailing, induk dari ritel pakaian global Jepang UNIQLO menandatangani kemitraan baru untuk mempromosikan perlindungan sosial dan kebijakan pasar tenaga kerja aktif, yang mencakup asuransi ketenagakerjaan, pelatihan vokasi, dan layanan pekerjaan.

Ini adalah proyek dengan pendanaan terbesar dari sektor swasta untuk isu perlindungan sosial yang dilakukan ILO saat ini.

Kemitraan ini akan mendukung proyek dua tahun yang mempromosikan perlindungan sosial, pengembangan keterampilan, dan dukungan pekerjaan. Proyek ini bertujuan untuk:
  • memastikan jaminan penghasilan minimum dan mencegah pekerja yang menganggur dan keluarganya tidak jatuh ke dalam kemiskinan;
  • memfasilitasi agar pekerja yang menganggur dapat kembali bekerja sesegera mungkin melalui layanan terkait pekerjaan;
  • meningkatkan keterampilan dan kemampuan pekerja agar lebih mudah diserap di pasar tenaga kerja yang terus berubah.
ILO juga akan melakukan studi perbandingan mengenai perlindungan pekerja terhadap pengangguran di Bangladesh, Kamboja, Cina, India, Indonesia, Myanmar dan Vietnam. Hasilnya akan dapat menyediakan informasi bagi pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan di berbagai negara Asia tersebut.

“Program ini akan menggabungkan perlindungan sosial dengan pelatihan dan layanan kerja yang sesuai industri untuk mengurangi dampak restrukturisasi ekonomi dan reformasi ketenagakerjaan terhadap pekerja,” kata Michiko Miyamoto, Direktur ILO untuk Indonesia, yang menekankan pentingnya pendekatan terpadu dalam rangka mengatasi pengangguran dan pekerja miskin.

Pekerja Indonesia, terutama pekerja pabrik garmen, berisiko tinggi terhadap berpindahnya pekerjaan karena kebutuhan pekerjaan yang berubah dengan cepat dari perubahan perekonomian negara. Pekerja perempuan, yang paling banyak bekerja di pabrik garmen, secara khusus berisiko jatuh ke dalam kemiskinan. “Proyek ini juga dapat membantu perempuan berpindah sektor, memperoleh keterampilan baru, mengembangkan usaha mereka sendiri, yang mungkin akan lebih bijaksana, mengingat perempuan menghabiskan uangnya lebih banyak untuk nafkah keluarga dan pendidikan bagi anak-anak,” tambah Michiko Miyamoto.

ILO akan melibatkan semua pemangku kepentingan utama termasuk mitra sosial - konfederasi serikat pekerja dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) - serta Kementerian dan lembaga pemerintah terkait - KementerianKetenagakerjaan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, badan jaminan sosial (BPJS Ketenagakerjaan), dan balai latihan kerja (BLK).

“Memperkuat perlindungan sosial pekerja adalah prioritas pemerintah,” kata Haiyani Rumondang, Direktur Jenderal Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kementerian Tenaga Kerja, “Proyek ini datang di saat yang tepat karena dewan tripartit nasional (LKS Tripnas) telah meminta bantuan teknis ILO terkait reformasi perlindungan sosial. Masukan teknis dari proyek ini akan membantu diskusi dan pengambilan keputusan berbasis bukti oleh LKS Tripnas."

Tomoko Nishimoto, Asisten Direktur Jenderal dan Direktur Regional ILO untuk Asia dan Pasifik, menyambut baik kemitraan baru ini: “Dengan pengalaman dan pengetahuan ILO yang sudah terbangun selama 100 tahun di dunia kerja, dampak perlindungan sosial terhadap sumber daya manusia dan pembangunan sosial serta keberlanjutan usaha dan pertumbuhan ekonomi saat ini telah diakui secara luas. Selagi kita menyaksikan momentum positif di Asia menuju perlindungan sosial yang lebih inklusif, kemitraan ini, akan dapat membantu mempercepat dan meningkatkan cakupan perlindungan sosial di kawasan ini untuk mengangkat jutaan jiwa keluar dari kemiskinan. ”

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:

Gita F. Lingga
Staf Komunikasi ILO
Email: gita@ilo.org

Tentang ILO

Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) adalah badan PBB untuk dunia kerja. Mengabdi untuk memajukan keadilan sosial, ILO mempromosikan Agenda Pekerjaan Layak berdasarkan empat pilar strategis: hak-hak di tempat kerja, kesempatan kerja yang layak, perlindungan sosial dan dialog sosial.