Portal K3 inovatif dan papan permainan untuk pekerja muda

Untuk menjangkau pekerja muda dengan lebih baik di negara ini, ILO dan mitranya telah mengembangkan dan meluncurkan alat komunikasi dalam bentuk platform K3 daring dan papan permainan.

News | Jakarta, Indonesia | 15 July 2019
Peluncuran Portal Youth4OSH
Untuk mempromosikan kesadaran keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan budaya pencegahan K3 yang lebih baik di Indonesia, khususnya bagi pekerja muda, ILO bekerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Dewan K3 Nasional (DK3N) meluncurkan alat komunikasi K3 bernama Portal Youth4OSH di Jakarta pada pertengahan tahun ini. Portal ini dikembangkan untuk menjadi platform daring bagi para pemangku kepentingan di negara-negara percontohan Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Filipina, Myanmar dan Vietnam.

Pembentukan platform komunikasi interaktif ini juga menandai upaya berkesinambungan yang dilakukan oleh Indonesia, dengan dukungan ILO, dalam mempromosikan kesadaran dan budaya pencegahan K3 bagi kaum muda di negara ini."

Abdul Hakim, Koordinator Nasional OSH ILO
Portal Youth4OSH awalnya diperkenalkan oleh ILO pada April 2018 saat peringatan Hari K3 se-Dunia. Setelah perkenalan ini, pelatihan awal tentang fungsi dan penggunaan portal diadakan pada Agustus 2018. 

“Pembentukan platform komunikasi interaktif ini juga menandai upaya berkesinambungan yang dilakukan oleh Indonesia, dengan dukungan ILO, dalam mempromosikan kesadaran dan budaya pencegahan K3 bagi kaum muda di negara ini,” ujar Abdul Hakim, Koordinator Nasional OSH ILO.

Bersama dengan ILO, kami telah menguji OSHNopoly dan kami menerima tanggapan yang baik. Mereka semua mengatakan bahwa mereka dapat dengan mudah memahami masalah terkait K3 dengan memainkan permainan ini."

Fadlil Kaafi, salah seorang penggiat K3 muda ILO 
Melengkapi portal, papan permainan bernama OSHNopoly juga diluncurkan. Terinspirasi oleh permainan papan klasik Monopoly, OSHNopoly bertujuan untuk meningkatkan kesadaran K3 dengan cara yang menyenangkan dan kreatif.

“Bersama dengan ILO, kami telah menguji OSHNopoly dan kami menerima tanggapan yang baik. Mereka semua mengatakan bahwa mereka dapat dengan mudah memahami masalah terkait K3 dengan memainkan permainan ini,” ungkap Fadlil Kaafi, salah seorang penggiat K3 muda ILO yang membantu ILO dalam sesi uji coba dan telah membuat video tutorial singkat tentang OSHNopoly.

Aspirasi pekerja muda mengenai K3

Acara ditutup dengan bincang-bincang interaktif bersama para pekerja muda yang menampilkan seorang pengusaha muda, seorang pekerja kreatif muda, seorang serikat pekerja muda dan seorang mahasiswa muda sebagai pekerja masa depan. Bincang-bincang ditutup dengan gagasan bahwa sebagian besar pekerja muda masih kurang memiliki pemahaman dan kesadaran terkait K3 saat menjalani pekerjaan dan profesinya.

Bincang-bincang interaktif dengan para pekerja muda membahas mengenai pentingnya K3 bagi pekerja mura
“Sebagian besar bisnis yang dijalankan oleh pengusaha muda seperti saya masih kurang memahami tentang K3 dan pentingnya K3 untuk bisnis. Melalui diskusi seperti ini akan membantu kami menerapkan K3 dengan lebih baik saat berbisnis dan kami dapat mengambil manfaat dari budaya pencegahan K3 di tempat kerja kami, ” kata Ahmad Alviansyah, 24 tahun, seorang pengusaha muda di bisnis pembersih sepatu.

Kami bahkan tidak menyadari bahwa jam kerja panjang dapat dianggap sebagai bahaya kerja. Kami justru menganggap ini sebagai dedikasi kami untuk pekerjaan."

Regi Kusnadi, 24 tahun, seorang pekerja kreatif muda
Senada, Regi Kusnadi, 24 tahun, seorang pekerja kreatif muda, berbagi cerita megenai banyaknya pekerja kreatif muda yang cenderung bekerja selama berjam-jam. “Kami bahkan tidak menyadari bahwa jam kerja panjang dapat dianggap sebagai bahaya kerja. Kami justru menganggap ini sebagai dedikasi kami untuk pekerjaan,” jelas Regi.

Dini Rahmawati, sebagai anggota serikat muda, telah aktif dalam menyebarluaskan informasi terkait K3 kepada pekerja muda. “Saya tahu bahwa pekerja muda bisa begitu tidak peduli tentang masalah yang terkait dengan K3. Itulah sebabnya saya mencoba mendekati pekerja muda di lingkungan saya dan meningkatkan kesadaran mereka bahwa ketika kita berbicara tentang pekerjaan, masalah utamanya tidak hanya tentang upah dan kesejahteraan, tetapi juga kondisi kerja dan K3,” jelasnya.

Blog video atau vlog tentang K3 bisa efektif untuk menjangkau kaum muda dan pekerja muda. Cara lain termasuk penunjukan duta muda K3 - seorang influencer dengan jumlah pengikut muda yang tinggi dapat dipilih karena ia dapat mengomunikasikan masalah ini dengan lebih baik kepada para pengikutnya dan orang-orang muda lainnya."

Indana, seorang mahasiswa muda
Slogan 'Kamu hanya hidup sekali' juga menjadi salah satu kendala untuk mendekati kaum muda dan pekerja muda agar tertarik mempelajari isu-isu terkait K3. Oleh karena itu, Indana, seorang mahasiswa muda, menyarankan beberapa cara inovatif untuk lebih mempromosikan isu-isu terkait K3 kepada kaum muda.

“Blog video atau vlog tentang K3 bisa efektif untuk menjangkau kaum muda dan pekerja muda. Cara lain termasuk penunjukan duta muda K3 - seorang influencer dengan jumlah pengikut muda yang tinggi dapat dipilih karena ia dapat mengomunikasikan masalah ini dengan lebih baik kepada para pengikutnya dan orang-orang muda lainnya,” usulnya.

Papan permainan OSHNopoly diberikan kepada salah seorang pekerja muda oleh DK3N
Acara ini diadakan oleh Program Youth4OSH ILO yang bertujuan mengurangi kecelakaan, kematian dan penyakit akibat kerja dengan menanamkan budaya keselamatan dan kesehatan preventif di kalangan pekerja muda dan pengusaha muda. Program ini didukung oleh Dewan AS untuk Bisnis Internasional (USCIB).