Peringatan 100 tahun ILO

Pengusaha muda manfaatkan teknologi sebagai peluang bisnis

Orang-orang muda adalah jantung dari era digital. Mereka berpikir dengan dan melalui teknologi baru. Mereka juga memanfaatkan perangkat daring terbaik untuk mengembangkan dan membangun bisnis atau melakukan pekerjaan mereka.

News | Jakarta, Indonesia | 09 August 2019
Lima pengusaha muda digital berbagi kisah bisnis mereka pada diskusi interaktif yang berjudul “Kaum Muda dan Pekerjaan Masa Depan: Menjawab Tantangan Revolusi Industri 4.0” yang diadakan di Jakarta. Acara ini diselenggarakan sejalan dengan perayaan peringatan 100 tahun berdirinya ILO.

Greg Vines, Deputi Direktur Jenderal ILO
Greg Vines, Deputi Direktur Jenderal ILO, yang mengunjungi Indonesia untuk perayaan ILO 100 di negara ini, menekankan peluang yang diberikan oleh era digital. Kendati sejumlah pekerjaan akan hilang, berbagai jenis pekerjaan baru akan muncul.

Intinya adalah pekerjaan masa depan dapat dan harus menjadi hasil dari tindakan kita sendiri, yakni intervensi manusia. Ini artinya teknologi menjadi bagian dari kehidupan kerja dan tidak mengurangi kontrol pekerja terhadap proses kerja."

Greg Vines, Deputi Direktur Jenderal ILO
“Intinya adalah pekerjaan masa depan dapat dan harus menjadi hasil dari tindakan kita sendiri, yakni intervensi manusia. Ini artinya teknologi menjadi bagian dari kehidupan kerja dan tidak mengurangi kontrol pekerja terhadap proses kerja,” ujarnya dalam sambutan pembukaan.

Sementara itu, Bambang Satrio Lelono, Direktur Jenderal Penempatan, Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja, menjelaskan bahwa “Kementerian telah menerapkan pendekatan tiga keterampilan, yang bertujuan untuk mendukung dan memfasilitasi tenaga kerja dalam program pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK). Kami terfokus pada pelatihan vokasi yang menyediakan keterampilan (skilling), keterampilan ulang (reskilling) dan peningkatan keterampilan (upskilling).”

Lima pengusaha muda digital berbagi kisah bisnis mereka pada diskusi interaktif yang berjudul “Kaum Muda dan Pekerjaan Masa Depan: Menjawab Tantangan Revolusi Industri 4.0&rdquo
Mewakili kaum muda yang memanfaatkan digitalisasi sebagai peluang, Enrico Hugo dan Nicholas Ng, pendiri Cause, sebuah platform virtual, memutuskan untuk memanfaatkan kemajuan teknologi dengan membangun platform lari virtual. "Saya melihat peluang untuk membangun platform lari virtual di mana orang dapat berkontribusi pada tujuan sosial dengan berlari," kata Enrico; sementara Nicholas menambahkan bahwa teknologi telah membantu meningkatkan platform mereka.

Teknologi telah mengubah disabilitas menjadi kemampuan. Revolusi industri 4.0 bukanlah tantangan, tapi sebuah peluang yang dapat membuka akses yang lebih luas bagi kami."

Dimas P. Muharam, pendiri Kartunet.com
Bagi Dimas P. Muharam, pendiri Kartunet.com, teknologi telah mengilhami dia untuk membuka situs bagi para penyandang disabilitas, terutama bagi penyandang disabilitas penglihatan. “Teknologi telah mengubah disabilitas menjadi kemampuan. Revolusi industri 4.0 bukanlah tantangan, tapi sebuah peluang yang dapat membuka akses yang lebih luas bagi kami,” katanya.

Gender bukanlah kendala bagi Tri Handayani, pendiri dan CEO Rayyan Construction, untuk memimpin perusahaan yang didominasi laki-laki di mana ia menjadi satu-satunya perempuan. “Dengan memanfaatkan teknologi saat ini, kami mengembangkan inovasi konstruksi dalam proyek-proyek lingkungan. Kami mengembangkan eco-house, eco-renovate, eco-construction, eco-commerce dan sebagainya, ”katanya.

Namun, dia mengakui bahwa pada awalnya dia tidak mendapatkan dukungan dari keluarga untuk membangun bisnis. “Saya menunjukkan kepada keluarga bahwa saya bisa melakukan ini dan sekarang saya benar-benar mendapatkan dukungan penuh mereka. Saya juga menunjukkan kepada mereka bahwa saya dapat memimpin tim saya meski semua pekerja saya adalah laki-laki,” ia menambahkan.

Dari kiri ke kanan: Diovio Alfath, Pendiri dan Direktur Eksekutif Sandya Institute, Tri Handayani, pendiri dan CEO Rayyan Construction, Enrico Hugo dan Nicholas Ng, pendiri Cause, Doni N. Pranama, Pengembangan Strategis Senior Tokopedia dan Dimas P. Muharam, pendiri Kartunet.com

Tujuh puluh persen dari vendor kami adalah pengusaha pertama kali. Dengan akses yang lebih baik dan lebih luas ke internet, mereka sekarang dapat membuka toko secara daring dan memulai bisnis mereka. Kemajuan teknologi telah memungkinkan hal ini."

Doni N. Pranama, Pengembangan Strategis Senior Tokopedia
Doni N. Pranama, Pengembangan Strategis Senior Tokopedia, sebuah perusahaan teknologi dan salah satu unicorn di Indonesia, menggarisbawahi manfaat internet untuk bisnis. “Tujuh puluh persen dari vendor kami adalah pengusaha pertama kali. Dengan akses yang lebih baik dan lebih luas ke internet, mereka sekarang dapat membuka toko secara daring dan memulai bisnis mereka. Kemajuan teknologi telah memungkinkan hal ini.”

Diskusi interaktif ini dimoderatori Diovio Alfath, Pendiri dan Direktur Eksekutif Sandya Institute. Di hadapan lebih dari 100 peserta muda dari berbagai organisasi pemuda dan universitas, ia mengakhiri diskusi interaktif dengan gagasan bahwa orang muda Indonesia harus melihat dunia yang berubah cepat saat ini sebagai peluang.

“Perubahan yang dibawa oleh teknologi tidak dapat dihindari. Karena itu sebagai generasi muda Indonesia yang bersemangat, kita harus inovatif dan selalu mencari peluang seperti yang ditunjukkan oleh para pembicara yang sangat inspiratif ini. Yang terpenting adalah kita tidak pernah berhenti belajar,” pungkasnya.