Pengembangan keterampilan

Indonesia terus tingkatkan pengembangan keterampilan melalui kemitraan antara industri – pendidikan dan pelatihan kejuruan

Untuk semakin memperkuat upaya nasional dalam pengembangan keterampilan melalui pemagangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan ILO menyelenggarakan Seminar satu hari mengenai Pembelajaran berbasis Kerja yang Berkualitas di Indonesia di Jakarta.

Press release | Jakarta, Indonesia | 04 December 2018
JAKARTA (Siaran Pers Bersama) – Pada 2016, negara-negara anggota G20, termasuk Indonesia, telah berkomitmen memperkuat upaya mereka mempromosikan pemagangan yang berkualitas, meningkatkan keterampilan kerja dan menyediakan peluang kerja yang memadai. Dari berbagai bentuk pembelajaran berbasis kerja, pemagangan berkualitas dapat memfasilitasi dan memuluskan transisi dari sekolah ke dunia kerja bagi kaum muda karena menawarkan pengembangan keterampilan berdasarkan kebutuhan yang mengarah pada kualifikasi yang diakui secara nasional.
Untuk semakin memperkuat upaya nasional dalam pengembangan keterampilan melalui pemagangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan ILO menyelenggarakan Seminar satu hari mengenai Pembelajaran berbasis Kerja yang Berkualitas di Indonesia pada 4 Desember 2018 di Jakarta. Seminar ini didukung oleh Pemerintah Jepang dan JP Morgan Chase Foundation.

Indonesia berkomitmen untuk bergabung dengan negara-negara G20 lainnya dalam menanggulangi ketidaksesuaian keterampilan dan pengangguran muda. Revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasional saat ini merupakan salah satu prioritas Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan dan memperkuat keterampilan pekerja Indonesia dan meningkatkan kesiapan mereka dalam menghadapi globalisasi, perubahan teknologi serta perubahan struktur ekonomi."

Rudy Salahuddin, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Kemenko Perekonomian
Seminar ini bertujuan untuk mempromosikan berbagi pengetahuan guna memfasilitasi dialog sosial mengenai pengembangan keterampilan di Indonesia, khususnya pemagangan berkualitas. Seminar ini juga memaparkan prakarsa kebijakan negara-negara anggota G20 untuk mempromosikan pemagangan berkualitas berdasarkan studi ILO terbaru, praktik terbaik nasional dan perangkat praktis untuk menerapkan pemagangan berkualitas dari enam negara. Ini juga sejalan dengan penerapan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama Tujuan 8 mengenai pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi.
“Indonesia berkomitmen untuk bergabung dengan negara-negara G20 lainnya dalam menanggulangi ketidaksesuaian keterampilan dan pengangguran muda. Revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasional saat ini merupakan salah satu prioritas Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan dan memperkuat keterampilan pekerja Indonesia dan meningkatkan kesiapan mereka dalam menghadapi globalisasi, perubahan teknologi serta perubahan struktur ekonomi,” ujar Rudy Salahuddin, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Kemenko Perekonomian.

Bersama dengan Pemerintah Indonesia, Apindo siap mendukung pelaksanaan program pemagangan bersertifikat. Pembelajaran berbasis kerja yang berkualitas tidak hanya memuluskan transisi dari sekolah ke dunia kerja tapi juga meminimalisir ketidaksesuaian keterampilan di pasar kerja."

Bob Azam, Ketua Komite Pelatihan dan Pengembangan DPN Apindo
Komitmen yang sama juga ditegaskan Bob Azam, Ketua Komite Pelatihan dan Pengembangan DPN Apindo. Industri memiliki peran penting dalam pelaksanaan pemagangan berkualitas yang efektif. “Bersama dengan Pemerintah Indonesia, Apindo siap mendukung pelaksanaan program pemagangan bersertifikat. Pembelajaran berbasis kerja yang berkualitas tidak hanya memuluskan transisi dari sekolah ke dunia kerja tapi juga meminimalisir ketidaksesuaian keterampilan di pasar kerja,” kata dia.

Seminar ini juga merupakan salah satu rangkaian implementasi Peta Jalan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi 2017-2025, di mana salah satu perbaikan mendasar yang harus dilakukan adalah peningkatan kualitas dan mendorong keterlibatan para pemangku kepentingan dalam pemagangan sebagai salah satu upaya mempercepat peningkatan sumber daya manusia di Indonesia.

Kemenko Perekonomian juga memaparkan kerangka kerja kebijakan untuk memperdalam kerjasama industri – pendidikan dan pelatihan vokasional dalam rangka pengembangan keterampilan, termasuk Peta Jalan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi di Indonesia 2017-2025 dan Program Pemagangan Nasional. Sementara Kementerian Tenaga Kerja mempresentasikan Kerangka Pemagangan Nasional mereka dan Apindo membahas strategi mempersiapkan industri untuk melaksanakan program pemagangan.

Sebagai salah satu implementasi Peta Jalan tersebut, Kemenko Perekonomian sedang melakukan finalisasi Critical Occupation List (COL), yaitu daftar jenis pekerjaan yang sangat dibutuhkan. Berdasarkan hasil kajian terdapat 35 jenis pekerjaan, di antaranya programmer, seluler developer, arsitek cloud solution dan pecancang kurikulum. COL sangat penting untuk membantu pengambilan berbagai kebijakan strategis, terutama di bidang pelatihan, pendidikan dan ketenagakerjaan; sementara bagi tenaga kerja memudahkan untuk memilih pendidikan dan pelatihan yang tepat sesuai dengan kebutuhan dasar. COL rencananya akan diluncurkan oleh Menko Perekonomian pada Januari 2019 dan dapat diakses secara daring melalui situs berjudul Skill Monitoring System.

Pelibatan industri dalam perancangan dan pelaksanan pendidikan dan pelatihan vokasional merupakan kunci dalam meningkatkan keterampilan dan mendorong ketenagakerjaan muda. Diharapkan Indonesia dapat terus memperkuat upaya meningkatkan pembelajaran berbasis kerja terutama pemagangan sebagai cara untuk menanggulangi ketidaksesuaian keterampilan."

Kazutoshi Chatani, Spesialis Ketenagakerjaan ILO
Berbagai pengalaman pemagangan pun dibagikan oleh perusahaan dan organisasi yang telah menerapkan program pemagangan: Perwakilan Hotel Bumi Wiyata dan PT Trans Retail Indonesia berbagi pengalamannya menyelenggarakan pemagangan berbasis industri; PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia mengenai prakarsa pelatihan di kelas (on-the-job-training); sementara SMK Mitra Industri MM2100 memperlihatkan bagaimana kemitraan industri-pendidikan vokasional dapat meningkatkan keterampilan dan prospek ketenagakerjaan orang muda.

Selanjutnya suara dan aspirasi para pemagang muda juga diperdengarkan. Mereka berbagi pengalaman berpartisipasi dalam program pemagangan. Mereka pun berbagi mengenai apa yang telah mereka pelajari, manfaat yang diperoleh dan dampak pelatihan pemagangan pada kemampuan kerja dan kehidupan mereka.

“Pelibatan industri dalam perancangan dan pelaksanan pendidikan dan pelatihan vokasional merupakan kunci dalam meningkatkan keterampilan dan mendorong ketenagakerjaan muda. Diharapkan Indonesia dapat terus memperkuat upaya meningkatkan pembelajaran berbasis kerja terutama pemagangan sebagai cara untuk menanggulangi ketidaksesuaian keterampilan,” ujar Kazutoshi Chatani, Spesialis Ketenagakerjaan ILO.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:

Dede Sudono
Staf ILO untuk Pemagangan Berkualitas
Tel.: +6221 3913112 ext. 119
Surel: sudono@ilo.org

Gita F. Lingga
Staf Komunikasi ILO
Tel.: +6221 3913112 ext. 111
Surel: gita@ilo.org