Hari Perempuan Internasional 2018: Mengarusutamakan kesetaraan gender di tempat kerja melalui perjanjian kerja bersama

Perundingan bersama merupakan kunci utama yang menjadi dasar hubungan kerja yang kondusif dan harmonis. Melalui perundingan bersama yang efektif dan setara, baik pengusaha maupun pekerja dapat mencapai perjanjian kerja bersama yang merumuskan masalah hak dan tanggung jawab kedua belah pihak untuk memastikan hubungan industrial dan produktivitas yang baik di tempat kerja.

Press release | Jakarta, Indonesia | 07 March 2018
JAKARTA (Berita ILO): Perundingan bersama merupakan kunci utama yang menjadi dasar hubungan kerja yang kondusif dan harmonis. Melalui perundingan bersama yang efektif dan setara, baik pengusaha maupun pekerja dapat mencapai perjanjian kerja bersama yang merumuskan masalah hak dan tanggung jawab kedua belah pihak untuk memastikan hubungan industrial dan produktivitas yang baik di tempat kerja.

Sejumlah penelitian memperlihatkan bahwa perundingan bersama tidak hanya menguntungkan pekerja secara umum tapi juga berperan penting bagi pekerja perempuan dan kaum perempuan pada umumnya. Perundingan bersama merupakan cara untuk menerapkan pengarusutamaan gender. Topik-topik yang secara tradisional dianggap sebagai permasalahan perempuan seperti menstruasi, maternitas, perawatan anak, upah rendah dan pengaturan jam kerja yang fleksibel menjadi bagian dari perundingan dan perjanjian kerja bersama.

Kesetaraan gender merupakan jantung dari pekerjaan yang layak. Mencapai kesetaraan gender di tempat kerja masih menjadi salah satu tantangan terbesar. Baik pekerja maupun pengusaha harus didorong untuk dapat berunding secara bersama dengan menjadikan kesetaraan dan non-diskriminasi sebagai prinsip. Praktik-praktik yang non-diskriminatif tidak hanya menguntungkan pekerja perempuan, tapi juga pekerja dan pengusaha pada umumnya."

Michiko Miyamoto, Direktur ILO di Indonesia
Karenanya, sejalan dengan peringatan Hari Perempuan Internasional, Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) menyelenggarakan kegiatan interaktif yang mengaitkan pentingnya perjanjian kerja bersama dengan kebutuhan perempuan bertajuk “Saatnya Perempuan Setara dalam Perundingan Perjanjian Kerja Bersama” yang akan diadakan pada Kamis, 8 Maret 2018, di Hotel Pullman, Jakarta. Acara ini akan dibuka oleh Haiyani Rumondang, Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial, Kementerian Ketenagakerjaan dan Michiko Miyamoto, Direktur ILO di Indonesia.

Acara ini diselenggarakan ILO melalui Program Better Work Indonesia (BWI) dan Proyek Standar Ketenagakerjaan dalam Rantai Pasokan Global. Melalui kedua prakarsa ini, ILO terus mempromosikan perundingan bersama dan praktik non-diskriminatif di pabrik-pabrik garmen yang berorientasi ekspor, termasuk isu-isu terkait pelecehan seksual, aspirasi dan keterwakilan perempuan, perlindungan maternitas dan kesehatan pekerja perempuan dan keluarga mereka.

“Kesetaraan gender merupakan jantung dari pekerjaan yang layak. Mencapai kesetaraan gender di tempat kerja masih menjadi salah satu tantangan terbesar. Baik pekerja maupun pengusaha harus didorong untuk dapat berunding secara bersama dengan menjadikan kesetaraan dan non-diskriminasi sebagai prinsip. Praktik-praktik yang non-diskriminatif tidak hanya menguntungkan pekerja perempuan, tapi juga pekerja dan pengusaha pada umumnya,” ujar Michiko Miyamoto, Direktur ILO di Indonesia.

Acara ini juga menandai peluncuran perusahaan-perusahaan percontohan ILO tahap kedua dalam mempromosikan perundingan dan perjanjian kerja bersam di tempat kerja. Peluncuran ini ditandai dengan penandatanganan Program Perundingan Bersama yang Efektif oleh 10 perusahaan, yang bertujuan memastikan kondisi kerja yang adil dan mengarusutamakan kesetaraan gender.

Peluncuran ini merupakan bagian dari Program Standar Kerja ILO yang memberikan pelatihan dan pendampingan bagi perwakilan pekerja dan pengusaha dalam melakukan negosiasi dan penyusunan perjanjian kerja bersama.

Untuk memperlihatkan manfaat dari perjanjian kerja bersama, hasil-hasil dari perusahaan percontohan tahap pertama akan dipaparkan. Sejumlah hasil dari proses perundingan dan penyusunan kembali mencakup isu-isu terkait dengan pekerja perempuan seperti tempat penitipan anak, pencegahan pelecehan seksual dan sebagainya.

Acara akan ditutup dengan diskusi interaktif, berbagi informasi dan pengalaman dengan para aktor-aktor ketenagakerjaan guna membahas langkah-langkah yang dapat mendorong pekerja dan pengusaha menerapkan perjanjian kerja bersama dan kesetaraan gender yang efektif. membahas langkah-langkah efektif. Diskusi interaktif ini menghadirkan Ade Sudrajat, Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Elly R. Silaban, Staf Program Serikat Garmen (Garteks), Haiyani Rumondang, Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Aline Adita, seorang selebriti.

Selama diskusi interaktif, ILO akan berbagi manfaat yang diperoleh melalui peningkatan kondisi kerja yang akan meningkatkan produktivitas dan keuntungan perusahaan di bahwa program BWI. Diluncurkan pada 2006, program BWI merupakan kemitraan unik di antara ILO dengan International Finance Cooperation (IFC) yang bertujuan meningkatkan standar kerja dan daya saing dalam rantai pasokan global.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:

Christianus Panjaitan
Manajer Program Standar Kerja ILO
Tel.: +6221 3913112 ext. 112
Email: christianus@ilo.org

Albert Y. Bonasahat
Staf ILO untuk Better Work Indonesia (BWI)
Tel.: +6221 3913112 ext. 198
Email: bonasahat@ilo.org

Gita Lingga
Staf Komunikasi ILO
Tel.: +6221 3913112 ext. 115
Email: gita@ilo.org