Mempromosikan Pekerjaan Layak bagi Pekerja rumahan di Indonesia Pekerja rumah adalah pekerja!

Meski sudah ada sejak lama di Indonesia, pekerja sub-kontrak rumahan, seringkali disebut sebagai pekerja di luar sistem produksi (the putting-out system), umumnya tidak terlihat karena pekerjaan mereka dilakukan di rumah oleh mayoritas perempuan yang juga mengurus tanggung jawab rumah tangga dan dan keluarga, serta hasilnya seringkali dianggap sebagai kegiatan sampingan yang dilakukan perempuan dan bukan sebagai pekerjaan yang sebenarnya.

Press release | Jakarta, Indonesia | 15 December 2015
JAKARTA (Berita ILO): Meski sudah ada sejak lama di Indonesia, pekerja sub-kontrak rumahan, seringkali disebut sebagai pekerja di luar sistem produksi (the putting-out system), umumnya tidak terlihat karena pekerjaan mereka dilakukan di rumah oleh mayoritas perempuan yang juga mengurus tanggung jawab rumah tangga dan dan keluarga, serta hasilnya seringkali dianggap sebagai kegiatan sampingan yang dilakukan perempuan dan bukan sebagai pekerjaan yang sebenarnya.

Peraturan ketenagakerjaan dan data statistik nasional tidak mencakup pasal-pasal khusus menyangkut pekerjaan rumahan sehingga banyak pekerja rumahan yang tidak menikmati akses atas perlindungan sosial dan hukum. Mengingat pengaturan kerja yang bersifat informal, banyak pekerja rumahan yang menghadapi defisit pekerjaan layak seperti upah rendah dan jam kerja yang panjang.

Sebagai bagian dari upaya untuk mempromosikan pekerjaan layak bagi pekerja rumahan di Indonesia, Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) akan menyelenggarakan seminar nasional bertajuk “Mempromosikan Pekerjaan Layak bagi Pekerja Rumahan” pada 16-17 Desember di Jakarta.

Meski mereka berperan penting dalam pasokan rantai nilai global, pekerja rumahan masih tidak diakui sebagai pekerja di Indonesia. Karenanya, melalui seminar nasional ini, diharapkan akan ada pemahaman dan pengakuan yang lebih baik terhadap pekerja rumahan sebagai pekerja, yang merupakan bagian dari upaya mempromosikan pekerjaan layak bagi semua pekerja rumahan di Indonesia."

Michiko Miyamoto, Deputi Direktur ILO di Indonesia

Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai permasalahan terkait pekerja rumahan melalui pemaparan temuan-temuan penelitian dan berbagi praktik terbaik serta pengalaman mengenai pengorganisasian pekerja rumahan. Seminar ini pun akan menjadi sebuah forum advokasi atas pengembangan kebijakan, program dan praktik untuk mempromosikan pekerjaan layak bagi pekerja rumahan di Indonesia.

“Meski mereka berperan penting dalam pasokan rantai nilai global, pekerja rumahan masih tidak diakui sebagai pekerja di Indonesia. Karenanya, melalui seminar nasional ini, diharapkan akan ada pemahaman dan pengakuan yang lebih baik terhadap pekerja rumahan sebagai pekerja, yang merupakan bagian dari upaya mempromosikan pekerjaan layak bagi semua pekerja rumahan di Indonesia,” kata Michiko Miyamoto, Deputi Direktur ILO di Indonesia, mengomentari pentingnya seminar ini.

Seminar akan memaparkan temuan-temuan kunci dari penelitian yang dilakukan oleh ILO bersama dengan IKEA. Penelitian ini mengkaji hubungan kerja dan kondisi kerja pekerja rumahan di rantai pasokan rotan IKEA. Seminar pun akan memaparkan praktik baik, pelajaran dan strategi dalam pengorganisasian pekerja rumahan berdasarkan pengalaman dari Chili, India, Filipina dan Thailand selama lebih dari 30 hingga 40 tahun.

Pelajaran dari sejumlah provinsi termasuk Sumatera Utara, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur akan dipaparkan berdasarkan pengalaman ILO sebelumnya dalam memberdayakan dan meningkatkan kondisi kerja mereka.

Seminar ini diselenggarakan oleh ILO melalui Proyek Akses atas Ketenagakerjaan dan Pekerjaan Layak bagi Perempuan (MAMPU) bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan. Proyek telah menjalin kerjasama erat dengan Kementerian Ketenagakerjaan, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apind0), konfederasi serikat pekerja nasional dan sejumlah organisasi masyarakat sipil sejak tahun 2014. Proyek merupakan bagian dari program Maju Perempuan Indonesia untuk Penanggulangan Kemiskinan (MAMPU), didanai Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Pemerintah Australia yang dilaksanakan bekerja sama dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional.

Setelah hampir dua tahun pelaksanaan, sejumlah kemajuan telah dicapai dalam pemberdayaan pekerja rumahan dan kondisi kerja di sejumlah provinsi terpilih. ILO pun telah menghasilkan banyak pengalaman dan data mengenai pekerja rumahan yang akan disebarluaskan kepada para pemangku kepentingan terkait dan masyarakat yang lebih luas guna meningkatkan pengetahuan dan kegiatan yang semakin meningkatkan kondisi kehidupan dan kerja para pekerja rumahan.

Selanjutnya, sesi terpisah dengan organisasi pekerja rumahan, serikat pekerja dan Apindo akan diselenggarakan pada 17 Desember, sebagai bagian upaya menyusun rencana strategis untuk mempromosikan pekerjaan layak bagi pekerja rumahan.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai pekerjaj rumahan, kunjungi:
/jakarta/whatwedo/projects/WCMS_183299/lang--en/index.htm

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:

Gita Lingga
Humas
Tel.: (021) 391 3112 Ext. 115
Email