Pemerintah Australia dan Organisasi Perburuhan Internasional mempromosikan akses yang lebih besar terhadap ketenagakerjaan dan keadilan bagi penyandang disabilitas

Lembaga-lembaga yang mempromosikan hak-hak penyandang disabilitas menuntut adanya keterlibatan yang lebih besar dalam angkatan kerja dan peningkatan hak-hak dasar minggu ini di Jakarta.

Press release | 29 July 2011

JAKARTA (Siaran Pers Bersama): Lembaga-lembaga yang mempromosikan hak-hak penyandang disabilitas menuntut adanya keterlibatan yang lebih besar dalam angkatan kerja dan peningkatan hak-hak dasar minggu ini di Jakarta.

Menurut laporan-laporan terbaru yang didanai program Bantuan Pemerintah Australia (AusAID) para penyandang disabilitas kerapkali memiliki pengetahuan yang rendah tentang hak-hak mereka, dan kemampuan serta keinginan mereka atas akses ke sektor keadilan formal masih rendah.

“Di negara-negara berkembang, banyak penyandang disabilitas mengalami pengucilan sosial dan diskriminasi yang mengakibatkan pengangguran dan tingkat kemiskinan yang tinggi,” ujar Direktur AusAID Victoria Coakley.

“Para penyandang disabilitas juga memiliki kesulitan mengakses bantuan dan informasi di tempat-tempat seperti ruang pengadilan,” kata Victoria.

Mendesaknya kebutuhan untuk meratifikasi Konvensi PBB mengenai Hak-hak Penyandang Disabilitas pun dibahas dalam konferensi “Penyandang Disabilitas: Akses terhadap Ketenagakerjaan dan Keadilan", yang diselenggarakan Kementerian Sosial, Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) dan AusAID. Konferensi ini diselenggarakan ILO melalui Proyek Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan bagi Kaum Muda Indonesia (ILO-EAST), yang didanai Pemerintah Belanda.

Diharapkan kerja sama di masa mendatang di antara para mitra terkait di Indonesia akan meningkat yang mengarah pada akses yang lebih luas dan baik terhadap peluang kerja bagi penyandang disabilitas ,” ujar Peter van Rooij, Direktur ILO Jakarta.

“Aksi nasional dapat dilakukan untuk meningkatkan pelatihan kerja, pendidikan dan kebijakan-kebijakan serta program-program ketenagakerjaan bagi para penyandang disabilitas,” lanjut Peter.

Saat konferensi, proyek-proyek disabilitas ILO yang telah mengujicoba sejumlah pendekatan untuk kesetaraan kerja dan peluang bagi para penyandang disabilitas, diperlihatkan. Bersama dengan lembaga pemerintah, organisasi pengusaha dan pekerja, ILO mendorong kemitraan yang lebih kuat untuk meningkatkan akses terhadap pelatihan dan ketenagakerjaan.

Laporan-laporan AusAID tersedia di: http://www.ausaid.gov.au/country/indonesia/democracy-activities.cfm.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:

Mia Salim, AusAID Indonesia, Tel.: +6221 25505490, Email

Gita Lingga, Kantor ILO Jakarta, Tel.: +6221 3913112 ext.115, Email