Pendidikan dan pelatihan teknis dan vokasi

Membentuk landasan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif

Pelatihan untuk menciptakan pelantar yang nyaman dalam melaporkan pelecehan seksual di kampus dan studi belajar peningkatan kapasitas ke Inggris telah membuat perbedaan besar dalam kehidupan seorang perempuan Indonesia.

News | 31 January 2023
Siswa PPNS bersiap menyebarkan lembaran informasi mempromosikan Saluran Siaga KESMA di kampus. © ILO
SURABAYA, Indonesia (Berita ILO)--Rina Sandora sangat menikmati perannya sebagai dosen di sebuah perguruan tinggi di kota pelabuhan Surabaya, Jawa Timur. Namun, mendengar banyaknya kasus pelecehan dan kekerasan seksual di kampus-kampus di seluruh negeri menggugah hatinya untuk mendaftar ke satuan tugas untuk mencegah perilaku tersebut.

“Motivasi utama saya adalah berkontribusi untuk mewujudkan kampus yang aman dan nyaman, bebas dari pelecehan dan kekerasan seksual, serta menjaga harkat dan martabat manusia, terutama melindungi kelompok rentan seperti perempuan, mereka yang hidup di garis kemiskinan dan penyandang disabilitas,” ungkap sang dosen.

“Beberapa kasus pelecehan dan kekerasan seksual di lembaga pendidikan telah diberitakan di berbagai media Indonesia, dengan sebagian besar melibatkan perundungan melalui pelecehan verbal. Hal ini membuat saya sedih karena saya tidak menyangka hal ini bisa terjadi di lingkungan pendidikan. Penting untuk memprioritaskan pencegahan agar kasus ini tidak terus terjadi.”

Rina adalah dosen Jurusan Teknik Perkapalan di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) dan menjabat sebagai Ketua Satuan Pengawasan Internal, serta Gender Focal Point dan anggota Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di PPNS.

Satgas membantu mengembangkan Saluran Siaga KESMA (singkatan dari Kesejahteraan Mahasiswa) untuk memungkinkan siswa melaporkan insiden pelecehan atau kekerasan. Layanan ini dapat diakses melalui pelantar WhatsApp yang dikelola melalui Badan Eksekutif Mahasiswa.

Rina Sandora mempromosikan Saluran Siaga WhatsApp pada sebuah lokakarya di PPNS. © ILO
“Saluran siaga ini memberikan siswa akses yang mudah untuk melaporkan keluhan karena beberapa dari mereka lebih nyaman melaporkan insiden kepada teman sesama mahasiswa daripada gugus tugas resmi,” jelas Rina. Saluran siaga ini merupakan layanan bagi mahasiswa PPNS yang bertujuan sebagai wadah bagi mahasiswa yang memiliki pertanyaan atau pengaduan. Selain melaporkan insiden pelecehan dan kekerasan seksual, mahasiswa dapat mengajukan pertanyaan tentang kesehatan mental dan masalah akademik.

Mahasiswa yang ingin menyampaikan keluhan dapat mengirimkan pesan WhatsApp ke saluran siaga yang terjaga kerahasiaannya dan meneruskan pengaduan ke satgas.

“Ada enam laporan pelecehan sejak gugus tugas dibentuk pada 2022. Ini bisa berarti pelecehan yang terjadi berkurang,” katanya.

Menurut Rina, pelantar WhatsApp dipilih karena mahasiswa sudah familiar dan bisa melayani 24 jam sehari, dengan waktu respons yang cepat.

Beberapa dari mereka lebih nyaman melaporkan insiden kepada teman sesama mahasiswa daripada gugus tugas resmi."

Rina Sandora, Dosen PPNS
PPNS merupakan salah satu dari empat sekolah politeknik di Indonesia yang bermitra dengan universitas di Inggris di bawah Program Skills for Prosperity Indonesia (SfP-Indonesia). Didanai oleh pemerintah Inggris, proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kebijakan dan sistem pengembangan keterampilan Indonesia serta meningkatkan prospek pekerjaan perempuan dan laki-laki muda, termasuk mereka yang berasal dari kelompok kurang beruntung, yang mencari pekerjaan di industri maritim.

Rina merupakan salah seorang dari 35 delegasi empat politeknik Indonesia yang mengunjungi mentor institusi mereka di Inggris pada bulan Oktober dan November sebagai bagian dari kunjungan belajar peningkatan kapasitas. Delegasi dari PPNS mengunjungi rekan mereka dari Universitas Strathclyde di Glasgow, Inggris untuk belajar tentang pengembangan pendidikan maritim Inggris termasuk praktik baik di bidang kesetaraan gender, disabilitas dan inklusi sosial (GEDSI).

Meski kaget dengan cuaca – “Kami berada di sana pada akhir musim gugur, jadi sangat dingin bagi saya; yang terendah adalah 2 derajat Celcius, di mana ini cukup ekstrim” – dia menemukan pengalaman yang mengharukan dan menginspirasi.

“Kampus Universitas Strathclyde sangat tanggap terhadap isu GEDSI, dengan sarana dan prasarana yang baik, terutama bagi penyandang disabilitas. Ini sangat menginspirasi karena kami sedang mencoba menjadikan PPNS sebagai kampus yang lebih inklusif,” tutur Rina.

“Kami belajar banyak wawasan baru dan beberapa praktik baik yang menginspirasi, terutama dalam hal pemberian akses bagi penyandang disabilitas demi mewujudkan kampus yang inklusif. Salah satu contohnya adalah ruang konsultasi layanan disabilitas dan kesejahteraan yang tersedia di kampus Strathclyde.”

Kolaborasi antara PPNS dan Universitas Strathclyde dibangun melalui program SfP-Indonesia meliputi pengembangan kurikulum dan peningkatan kapasitas bagi pimpinan dan staf pengajar.

Kemitraan ini dirancang untuk mengembangkan pengalaman mahasiswa yang diperkaya melalui kuliah oleh dosen tamu dan industri serta pembelajaran berbasis proyek, serta masukan yang berkaitan dengan langkah-langkah inklusi gender dan sosial, pengajaran dan pembelajaran digital dan keterlibatan industri. Setelah program ini, rencananya kemitraan akan berlanjut dengan kolaborasi penelitian dan pertukaran mobilitas siswa dan guru.

Meski SfP-Indonesia telah membuat dampak nyata, tugas ke depan tetap besar. Data ILO menunjukkan masih banyak ruang untuk peningkatan kesetaraan gender dan inklusi sosial di sektor maritim. Perempuan yang ingin mengejar dan meniti karier di sektor ini kerap menghadapi diskriminasi, terbukti beberapa perekrut menunjukkan preferensi untuk mempekerjakan laki-laki; serta hambatan praktis dalam pekerjaan, misalnya banyak kapal yang tidak menyediakan fasilitas terpisah bagi perempuan.

“Program Skills for Prosperity telah memberikan dukungan yang luar biasa,” kata Rina. Namun, di kampus dan di atas kapal, masih banyak yang harus dilakukan.