Hari Migran Internasional

Layanan Terpadu Satu Atap-Responsif Gender (LTSA-MRC) di Tulungagung terima penghargaan Indonesian Migrant Worker Award untuk pelayanan penempatan dan perlindungan terbaik

Layanan Terpadu Satu Atap-Responsif Gender (LTSA-MRC) di Kabupaten Tulungagung, didukung oleh ILO melalui Program Safe and Fair, menerima penghargaan Indonesian Migrant Worker Award dari Kementerian Ketenagakerjaan untuk layanan penempatan dan perlindungan terpadu terbaik bagi para pekerja migran Indonesia.

News | Cirebon, West Java, Indonesia | 23 December 2022
Pengumuman resmi LTSA-MRC Tulungagung sebagai pemberi layanan migra kerja terbaik tahun 2022.
Kementerian Ketenagakerjaan memberikan penghargaan kepada Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) dan Pusat Informasi Pekerja Migran (MRC) di Kabupaten Tulungagung dengan penghargaan Indonesian Migrant Worker Award karena telah memberikan layanan migrasi kerja terbaik bagi pekerja migran Indonesia (PMI). Penghargaan tersebut diberikan oleh Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah pada 18 Desember 2022 sejalan dengan peringatan Hari Migran Internasional yang diselenggarakan di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Penghargaan yang diberikan kepada Tulungagung ini merupakan penghargaan kedua yang diterima oleh LTSA yang terintegrasi dengan Pusat Informasi Pekerja (MRC) yang responsif gender. Penghargaan yang sama diberikan oleh Menteri Ketenagakerjaan kepada LTSA-MRC di Kabupaten Cirebon pada tahun lalu saat acara peringatan yang sama. Penghargaan ini membuktikan bahwa keterpaduan yang dibentuk oleh kemitraan multi-pihak antara pemerintah, serikat pekerja migran dan pusat krisis perempuan telah berhasil meningkatkan dan memperluas fungsi dan layanan LTSA menjadi lebih responsif gender dan dapat diakses untuk penempatan dan perlindungan PMI yang optimal.

Kami berharap layanan ini dapat memberikan perlindungan yang lebih baik bagi PMI, khususnya pekerja migran perempuan, dari perdagangan orang serta kekerasan dan pelecehan di tempat kerja, termasuk kekerasan berbasis gender."

Suhartono, Direktur Jenderal Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan
LTSA dan MRC terpadu ini telah diujicoba dan dikembangkan di empat kabupaten yang dikenal sebagai kabupaten asal pekerja migran Indonesia: Kabupaten Cirebon di Jawa Barat, Kabupaten Tulungagung di Jawa Timur, Kabupaten Blitar di Jawa Timur dan Kabupaten Lampung Timur di Lampung. Program-program ini didukung oleh ILO melalui Program Safe and Fair: Mewujudkan hak dan peluang pekerja migran perempuan di ASEAN, sebagai bagian dari Inisiatif Uni Eropa-PBB untuk menghapus kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan serta memastikan migrasi kerja yang aman dan adil di kawasan ASEAN, termasuk Indonesia.

Program terpadu ini menjadi model pertama di Indonesia maupun ASEAN yang mendorong kolaborasi multi-pihak untuk mempromosikan perlindungan yang lebih baik bagi PMI di semua siklus migrasi kerja dari tingkat desa ke negara tujuan. Alhasil, Kementerian Ketenagakerjaan mengumumkan pada bulan April tahun ini bahwa program-program ini telah terpilih menjadi salah satu praktik baik oleh Jejaring Digital Migrasi PBB (UN Migration Network Hub).

Hub merupakan pelantar virtual PBB yang dapat diakses oleh semua negara anggota sebagai pusat informasi untuk berbagi pengetahuan dan praktik baik guna mendukung penerapan, tindak lanjut dan peninjauan Global Compact for Migration (GCM).

Perwakilan ILO dan mitranya di Tulungagung merayakan pencapaian ini.
Suhartono, Direktur Jenderal Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan, menyatakan bahwa layanan LTSA-MRC ini merupakan bagian dari upaya pemerintah Indonesia untuk menjalin kerja sama dengan pemangku kepentingan terkait dalam mempromosikan migrasi yang aman dan adil bagi seluruh PMI. “Kami berharap layanan ini dapat memberikan perlindungan yang lebih baik bagi PMI, khususnya pekerja migran perempuan, dari perdagangan orang serta kekerasan dan pelecehan di tempat kerja, termasuk kekerasan berbasis gender,” ujar Suhartono.

Pendampingan terus-menerus dari ILO melalui program pelatihan dan sosialisasi telah menghasilkan peraturan desa dari kepala desa yang membantu meningkatkan layanan yang diberikan oleh LTSA-MRC dalam penempatan dan perlindungan PMI asal Kabupaten Tulungagung."

Agus Santoso, Kepala Dinas Tenaga Kerja Tulungagung yang juga Kepala LTSA
Menyambut dengan sangat antusias penghargaan yang diterima Tulungagung ini, Kepala Dinas Tenaga Kerja Tulungagung yang juga Kepala LTSA, Agus Santoso mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh pemangku kepentingan terkait dari pemerintah daerah, masyarakat dan pekerja migran, termasuk ILO, untuk terus meningkatkan layanan yang diberikan oleh LTSA-MRC Tulungagung agar dapat lebih melindungi hak kerja PMI dan keluarganya.

“Kami telah menerima dukungan luar biasa dari para pemangku kepentingan di setiap tingkatan, termasuk ILO. Pendampingan terus-menerus dari ILO melalui program pelatihan dan sosialisasi telah menghasilkan peraturan desa dari kepala desa yang membantu meningkatkan layanan yang diberikan oleh LTSA-MRC dalam penempatan dan perlindungan PMI asal Kabupaten Tulungagung,” jelas Agus.

Dari ILO, Sinthia Harkrisnowo selaku koordinator program Program Safe and Fair di Indonesia berharap agar kemitraan multi-pihak ini dapat dilanjutkan dan diperkuat. “ILO mengucapkan selamat kepada LTSA Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) dan Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) karena membangun kemitraan yang kuat untuk memastikan PMI, khususnya pekerja migran perempuan, dapat memperoleh manfaat dari migrasi dan berkontribusi tidak hanya pada ekonomi lokal Tulungagung, tetapi juga ekonomi nasional,” pungkas Sinthia.