Siswa SMA debat isu ketenagakerjaan di MISMUN 2022

ILO terpilih sebagai salah satu komite dalam Mentari Intercultural School Model United Nations (MISMUN) 2022, di mana siswa Sekolah Menegah Atas (SMA) berdiskusi dan memberikan solusi terhadap masalah ketenagakerjaan di negara berkembang.

News | Jakarta, Indonesia | 28 February 2022
Michiko Miyamoto, Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor-Leste, ambil bagian dalam pembukaan virtual Mentari Intercultural School Model United Nations (MISMUN) 2022.

Michiko Miyamoto, Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor-Leste
Berdiri sejak 2018, MISMUN merupakan inisiatif dan pelantar dari Mentari Intercultural School Jakarta untuk memfasilitasi debat siswa tentang masalah global terkini serta memupuk keterampilan analitik dan negosiasi mereka agar dapat menjadi warga dunia yang cerdas melalui simulasi sesi komite atau sidang.

Di bawah tema besar “Mengurai Warisan, Mendefinisikan Masyarakat yang Adil dan Setara”, MISMUN tahun ini memilih ILO sebagai salah satu dari empat komite bersama dengan Association of South East Asia Nations (ASEAN), Historical Crisis Council (HCC) dan Mahkamah Agung (MA). Topik yang dipilih untuk ILO adalah “Meningkatkan Kondisi Tenaga Kerja di Negara Berkembang” dengan ruang lingkup khusus pada kondisi kerja yang berbahaya dan tidak adanya perlindungan sosial yang memadai.

“Lembaga ini didirikan di tengah kekacauan usai Perang Dunia I, pandemi flu Spanyol dan revolusi industri pertama di mana jutaan pekerja meninggal dan mengungsi, dengan harapan dan tujuan untuk membawa ketertiban dan kedamaian di dunia kerja. Oleh karena itu, saya senang ILO terpilih sebagai salah satu dari empat komite pada diskusi hari ini dan berharap para peserta muda yang terlibat dapat menghasilkan solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan dunia kerja dan mempromosikan kerja layak, terutama di negara berkembang,” ujarnya.

Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Acara tersebut juga dihadiri oleh Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang mengapresiasi inisiatif tersebut sebagai wadah untuk melatih keterampilan negosiasi bagi para pemimpin masa depan. “Negosiasi adalah salah satu keterampilan penting yang masih akan relevan dalam 10, 20, atau bahkan 5 tahun ke depan. Oleh karena itu, MUN, akan meningkatkan kemampuan untuk tetap berdiri tegak. Manfaatkan kesempatan ini sebagai ajang latihan untuk belajar lebih banyak, melihat lebih banyak, dan yang terpenting, lebih banyak mendengarkan,” ujarnya.

Lebih dari ratusan peserta atau delegasi internasional mengikuti acara tersebut. Mereka datang dari berbagai negara termasuk Filipina, Hongkong, India, Zimbabwe dan negara-negara lain. Peserta akan mewakili negara atau karakter, tergantung pada alokasi komite mereka, untuk bekerja dengan delegasi lain dalam menyelesaikan topik komite masing-masing.

“MISMUN 2022 berkembang menjadi pelantar inklusif di mana siswa dapat belajar diplomasi melalui metode yang menyenangkan dan menarik. Dengan multikulturalisme yang ada, kami memanfaatkan kesempatan ini untuk bertukar pikiran, memperluas wawasan dan membangun jaringan jangka panjang,” kata Arsya Aryana, siswa Mentari Intercultural School yang bertindak sebagai Sekjen MISMUN 2022.