Keberagaman gender di tempat kerja

Mengakui manfaat keragaman gender di tempat kerja: laba, produktivitas dan kreativitas yang lebih tinggi

Keragaman gender di tempat kerja telah membantu perusahaan-perusahaan Indonesia meningkatkan hasil usaha mereka, yang mendorong peningkatan laba dan produktivitas.

Press release | Jakarta, Indonesia | 19 August 2020
JAKARTA, INDONESIA (Siaran pers bersama): Keragaman gender di tempat kerja telah membantu perusahaan-perusahaan Indonesia meningkatkan hasil usaha mereka, yang mendorong peningkatan laba dan produktivitas. Sekitar 77 persen dari 400 perusahaan Indonesia yang mengikuti survei menikmati manfaat keragaman gender dalam usaha mereka, demikian laporan penelitian terbaru mengenai keragaman gender di tempat kerja di Indonesia.

Laporan penelitian, bertajuk “Melangkah Menuju Keberhasilan: Kiprah Perempuan dalam Bisnis dan Manajemen di Indonesia”, mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia melaporkan hasil bisnis yang lebih baik, 66 persen melaporkan peningkatan laba dan produktivitas serta kreativitas inovasi dan keterbukaan yang lebih besar, 61 persen peningkatan kemampuan untuk menarik dan mempertahankan bakat, 53 persen peningkatan reputasi perusahaan dan 46 persen kemampuan yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhan dan keperluan pelanggan.

Laporan penelitian ini dikembangkan melalui upaya bersama antara ILO, Investing in Women, Koalisi Bisnis untuk Pemberdayaan Perempuan Indonesia (IBCWE) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), didanai oleh pemerintah Australia, J.P. Morgan dan Biro Kegiatan Pengusaha ILO. Laporan ini juga dikembangkan berdasarkan Survei Global ILO pada 2019, yang menjangkau 13.000 perusahaan di 70 negara, termasuk 400 perusahaan Indonesia.

Laporan penelitian mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia melaporkan hasil bisnis yang lebih baik, 66 persen melaporkan peningkatan laba dan produktivitas serta kreativitas inovasi dan keterbukaan yang lebih besar, 61 persen peningkatan kemampuan untuk menarik dan mempertahankan bakat, 53 persen peningkatan reputasi perusahaan dan 46 persen kemampuan yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhan dan keperluan pelanggan."

Guna memahami manfaat dan peluang yang datang dari keragaman gender di tempat kerja, kajian ini akan diluncurkan bersama pada 19 Agustus dalam diskusi interaktif bertajuk “Indonesian Women in Business and Management: The Business Case for Workplace Gender Equality.”

Acara ini menyoroti praktik-praktik baik dan peluang untuk meningkatkan keragaman gender di tempat kerja. Acara ini pun berupaya memberdayakan penggiat-penggiat di sektor masyarakat dan privat untuk mempromosikan keberhasilan bisnis terkait keragaman gender demi perubahan dalam hal kebijakan dan praktik.

Acara ini diresmikan oleh Haiyani Rumondang, Direktur Jenderal untuk Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial, Kementerian Ketenagakerjaan, bersama dengan perwakilan dari Kedutaan Australia, J.P. Morgan Chase Foundation, ILO dan IBCWE.

Dipandu oleh Ninuk Pambudi, Wakil Pemimpin Redaksi Kompas, diskusi interaktif ini menghadirkan Shinta W. Kamdani, pendiri IBCWE dan wakil ketua APINDO, Nurhayati Subakat, pemilik PT. Paragon Technological and Innovation (merek: Wardah Cosmetic) dan Ernest Hutagalung, CFO Telkomtelstra.

Mereka membahas dan menelaah temuan-temuan utama dari kajian Indonesia ini yang mengungkapkan pengakuan bahwa “perempuan Indonesia melampaui laki-laki dalam hal pencapaian pendidikan dan memperluas ketererampilan mereka dalam bidang disiplin STEM. Mereka pun lebih terampil dan terlibat dalam angkatan kerja. Namun, kemajuan karier perempuan masih terpengaruh oleh perilaku dan bias gender yang berdampak pada rekrutmen dan promosi, penugasan kerja, pelatihan dan mobilitas.

Acara ini juga diselenggarakan sejalan dengan konteks saat ini, di mana semakin banyak perusahaan yang telah mengkaji strategi dan prioritas bisnis mereka agar dapat menghadapi berbagai tantangan. Mempromosikan keragaman gender telah terbukti efektif serta membuka kesempatan bagi bisnis untuk menjadikannya sebagai bagian dari strategi pokok mereka: demi peningkatan produktivitas dan laba, mempertahankan pekerja, kreativitas yang lebih besar, inovasi dan keterbukaan. Memberdayakan perempuan dengan keterampilan yang dibutuhkan oleh industri-industri yang sedang berkembang akan mengarahkan mereka kepada keberhasilan, baik dalam bisnis maupun manajemen.

Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan satu-satunya badan PBB yang bersifat tripartit, sejak 1919, ya88ng menempatkan pemerintah, pengusaha dan pekerja dari 187 negara anggota untuk menyusun standar ketenagakerjaan, mengembangkan kebijakan dan program untuk mempromosikan pekerjaan yang layak untuk semua perempuan dan laki-laki.

Investing in Women (IW), merupakan prakarsa pemerintah Australia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif melalui pemberdayaan ekonomi perempuan di Asia Tenggara. IW mempergunakan pendekatan inovatif untuk meningkatkan keterlibatan ekonomi perempuan sebagai pekerja dan sebagai wirausaha serta berperan dalam lingkungan yang mendorong pemberdayaan perempuan melalui kesetaraan gender di tempat kerja, usaha kecil menengah perempuan dan norma gender.

Koalisi Bisnis untuk Pemberdayaan Perempuan Indonesia (IBCWE) merupakan koalisi perusahaan yang berkomitmen untuk mempromosikan pemberdayaan ekonomi perempuan dan kesetaraan gender. Misi kami adalah mendukung bisnis untuk mengoptimalkan perannya dalam meningkatkan pemberdayaan ekonomi perempuan dan kesetaraan gender.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:

Gita F. Lingga
Staf Komunikasi ILO
gita@ilo.org