ILO 100 tentang Pengembangan Keterampilan

Menutup Kesenjangan dalam Pengembangan Keterampilan melalui Pembelajaran Digital dan Jarak Jauh

Pesatnya kemajuan teknologi dan digitalisasi telah menghilangkan batas jarak dan waktu, yang membuka kesempatan bagi masyarakat perdesaan untuk mendapatkan akses pelatihan yang berkualitas dengan harga terjangkau melalui pembelajaran digital dan jarak jauh.

Press release | Jakarta, Indonesia | 18 December 2019
JAKARTA (Siaran Pers Bersama) – Pesatnya kemajuan teknologi dan digitalisasi telah menghilangkan batas jarak dan waktu, yang membuka kesempatan bagi masyarakat perdesaan untuk mendapatkan akses pelatihan yang berkualitas dengan harga terjangkau melalui pembelajaran digital dan jarak jauh. Dengan penetrasi internet di Indonesia yang mencapai 64,7 persen dari keseluruhan total populasi, berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2018, Indonesia memiliki potensi besar dalam pemanfaatan teknologi digital ini untuk mempercepat pengembangan sumber daya manusia.

Kendati pelatihan dan pendidikan vokasi di Indonesia terus meningkat dan membantu kaum muda mendapatkan keterampilan dan pekerjaan; ketimpangan antar daerah akibat kondisi geografis Indonesia masih terjadi. Karenanya kita perlu belajar dari negara-negara lain dalam mengintegrasikan pembelajaran digital dan jarak jauh ke dalam sistem pelatihan dan pendidikan vokasi guna mengatasi ketimpangan dalam mengakses program pengembangan keterampilan antara perkotaan dan perdesaan."

Mahatmi Prawita Santoso, Direktur Ketenagakerjaan dan Perluasan Kesempatan Kerja Bappenas
Guna membahas dan mengkaji lebih lanjut pemanfaatan teknologi digital ini untuk pengembangan keterampilan, terutama di perdesaan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bersama dengan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) menyelenggarakan dialog kebijakan nasional satu hari berjudul “Masa Depan Pembelajaan Digital dan Jarak Jauh di Indonesia” di Jakarta hari ini (18/12). Acara ini terselenggara dengan dukungan dari Pemerintah Jepang dan Australia.

Dialog kebijakan nasional ini memberikan sarana bagi para pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan terkait untuk berdiskusi dan berbagi praktik baik, pembelajaran, pengalaman serta tantangan dalam melaksakan pembelajaran digital dan jarak jauh, terutama bagi kaum muda di perdesaan termasuk perempuan dan penyandang disabilitas. Dialog ini juga membahas langkah-langkah ke depan untuk mengintegrasikan kemajuan teknologi ke dalam sistem pembelajaran dan pengajaran dari lembaga pendidikan dan pelatihan vokasi di negara ini.

Mahatmi Prawita Santoso, Direktur Ketenagakerjaan dan Perluasan Kesempatan Kerja Bappenas, menekankan pentingnya akses terhadap pendidikan dan pelatihan yang berkualitas, terutama di daerah perdesaan dan terpencil, dalam menciptakan generasi muda Indonesia yang terampil dan kompeten. Pemerintah Indonesia saat ini sedang mengembangkan strategi pendidikan vokasi nasional yang menjadi bagian dari kebijakan diskusi dalam acara ini.

“Kendati pelatihan dan pendidikan vokasi di Indonesia terus meningkat dan membantu kaum muda mendapatkan keterampilan dan pekerjaan; ketimpangan antar daerah akibat kondisi geografis Indonesia masih terjadi. Karenanya kita perlu belajar dari negara-negara lain dalam mengintegrasikan pembelajaran digital dan jarak jauh ke dalam sistem pelatihan dan pendidikan vokasi guna mengatasi ketimpangan dalam mengakses program pengembangan keterampilan antara perkotaan dan perdesaan,” ujar Mathami.

“Dalam era digitalisasi ini, sangatlah penting untuk memanfaatkan teknologi dalam program-program pendidikan dan pelatihan guna memastikan pemerataan akses bagi semua orang di Indonesia dalam mendapatkan pelatihan yang berkualitas. Pemerintah Jepang bangga dapat menjadi mitra dan terus mendukung reformasi sistem pendidikan dan pelatihan vokasi di Indonesia,” kata Tadayuki Miyashita, Minister bagian Ekonomi, Kedutaan Jepang di Indonesia.

Dalam dialog kebijakan nasional ini, berbagai praktik baik dalam pembelajaran digital dan jarak jauh dipaparkan perwakilan dari Rumah Belajar, sebuah inisiatif dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Universitas Terbuka, Ruang Guru, sebuah platform pembelajaran secara daring, dan Labtech, lembaga pelatihan vokasi secara elektronik.

Praktik-praktik baik mengenai penerapan program pembelajaran digital dan jarak jauh dari negara-negara tetangga disampaikan para pakar dan praktisi dari Asutralia dan Filipina: Charles Darwin University dari Australia dan the National Centre for Vocational Education Research of Australia (NCVER), serta the National Institute for Technical Education and Skills Development of the Philippines (TESDA).

ILO terus mendukung inisiatif pemerintah Indonesia dan para mitra sosialnya dalam pengembangan sumber daya manusia dan reformasi sistem pendidikan dan pelatihan vokasi. Kami percaya pengembangan keterampilan berperan penting dalam menciptakan generasi muda Indonesia yang terampil dan kompeten agar mampu bersaing dan tetap produktif dalam dunia kerja yang berubah dengan cepat ini."

Michiko Miyamoto, Direktur ILO untuk Indonesia
Acara ini ditutup dengan dialog kebijakan yang menjadi puncak acara dengan menghadirkan para perwakilan kementerian dan lembaga terkait seperti Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi; Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; Kamar Dagang dan Industri (KADIN); dan National Konfederasi Serikat Pekerja.

“Agenda yang berpusat pada manusia menjadi fokus ILO dalam menghadapi tantangan pekerjaan masa depan dengan menempatkan investasi pada kemampuan manusia sebagai salah satu dari tiga pilar aksi. ILO terus mendukung inisiatif pemerintah Indonesia dan para mitra sosialnya dalam pengembangan sumber daya manusia dan reformasi sistem pendidikan dan pelatihan vokasi. Kami percaya pengembangan keterampilan berperan penting dalam menciptakan generasi muda Indonesia yang terampil dan kompeten agar mampu bersaing dan tetap produktif dalam dunia kerja yang berubah dengan cepat ini,” ujar Michiko Miyamoto, Direktur ILO untuk Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi:

Gita F. Lingga
Staf Komunikasi ILO
Tel.: +6221 3913112 ext. 111
Email: gita@ilo.org