Mempromosikan kesetaraan bagi transgender melalui kewirausahaan

ILO meluncurkan film dokumenter terbarunya tentang pengembangan usaha bagi transgender, yang bertujuan untuk menginspirasi lebih banyak transgender yang memulai dan mengembangkan usaha mereka sebagai sumber kehidupan mereka dan sebagai upaya mempromosikan peluang kerja yang sama.

News | Jakarta, Bandung and Yogyakarta, Indonesia | 12 November 2019
Para peserta peluncuran dokumenter di Bandung dan Yogyakarta
“Kami juga punya mimpi yang sama,” digaungkan 150 peserta secara serentak di tiga kota (Jakarta, Bandung dan Yogyakarta) setelah pemutaran film dokumenter terbaru ILO tentang perjalanan kewirausahaan transgender berjudul “Kami Juga Punya Mimpi”. Pemutaran tersebut menandai serangkaian acara peluncuran, yang diadakan dari 25 Oktober hingga 5 November, untuk menginspirasi lebih banyak transgender yang memulai dan mengembangkan usaha yang berkelanjutan sebagai sumber kehidupan untuk mendukung kehidupan mereka dan keluarga.

Kami berharap tas bisnis ini dapat memperkuat antusiasme usaha para peserta dan dapat lebih menginspirasi mereka untuk mulai mengembangkan usaha. Kami juga terus menyebarluaskan film dokumenter inspiratif ini, terutama di komunitas transgender."

Early Dewi Nuriana, staf program ILO untuk pencegahan HIV
Peluncuran-peluncuran ini menghadirkan sesi interaktif dengan tiga wirausaha transgender yang ditampilkan dalam film dokumenter: Hartoyo (bisnis pakaian), Marsya (bisnis penyelenggara pernikahan) dan Setya (usaha katering). Mereka berbagi pengalaman dalam mengatasi tantangan usaha dan memanfaatkan peluang terbaik untuk pengembangan bisnis (baca perjalanan mereka dalam “Kami Punya Mimpi Yang Sama”).

Selain sesi interaktif, peluncuran ini juga meliputi sesi pelatihan bisnis dengan menghadirkan para pelatih bisnis profesional lokal di setiap kota. Sesi pelatihan menyoroti pengetahuan dasar tentang manajemen keuangan dan bisnis praktis. “Saya terinspirasi untuk memulai kembali bisnis saya. Saya belajar bahwa kegagalan bisnis dapat digunakan sebagai motivasi untuk melakukan hal yang lebih baik,” tukas salah seorang peserta di Jakarta.

Peserta peluncuran dokumenter di Jakarta
Untuk lebih memotivasi peserta yang hadir, khususnya transgender, agar segera dapat mengelola keuangan dengan lebih baik dan terinspirasi untuk mulai mengembangkan bisnis, ILO membagikan sebuah tas bisnis. Di dalamnya terdapat buku utk pencatatan keuangan, kalkulator, dan panduan praktis tentang pengelolaan keuangan.

“Kami berharap tas bisnis ini dapat memperkuat antusiasme usaha para peserta dan dapat lebih menginspirasi mereka untuk mulai mengembangkan usaha. Kami juga terus menyebarluaskan film dokumenter inspiratif ini, terutama di komunitas transgender,” kata Early Dewi Nuriana, staf program ILO untuk pencegahan HIV.