Kampanye kesetaraan gender

Mempromosikan kesetaraan gender melalui kampanye blog video yang inovatif

Program ILO Better Work Indonesia (BWI) telah meluncurkan kampanye inovatif tentang kesetaraan gender dalam industri garmen. Dengan memanfaatkan teknologi, kampanye BWI melakukan kompetisi blog video (vlog).

News | Jakarta, Indonesia | 06 November 2019
Rudy Gunawan (kiri) dan Slamet Ariyanti (kanan) dengan berbagai hadiah penghargaan
Rudy Gunawan dan Slamet Ariyanti, staf PT Sumber Bintang Rejeki (Sumbiri), sebuah pabrik garmen di Semarang, Jawa Tengah, sangat gembira ketika mereka mengetahui bahwa blog video pendek mereka (vlog) berjudul "Setara" memenangkan hadiah pertama. “Saya tidak berharap akan menang tetapi saya sangat senang untuk tim saya. Kerja keras kami terbayar,” tukas Rudy yang juga menjadi sutradara vlog ini, saat pengumuman kemenangan di Jakarta pada 31 Oktober.

Melalui vlog ini, kami ingin menunjukkan bahwa berbeda itu tidak masalah karena hal ini tidak ada hubungannya dengan produktivitas dan kinerja kita di tempat kerja,” ungkap Ari yang telah bekerja selama delapan tahun di Sumbiri dengan reputasi kinerja yang baik."

Slamet Ariyanti, staf PT Sumber Bintang Rejeki (Sumbiri)
"Setara" merupakan salah satu dari empat finalis lomba vlog, yang menampilkan kisah hidup Slamet Ariyanti atau Ari, ia biasa dipanggil. Penampilannya yang kelaki-lakian dan tomboi sering mengundang kritik dari masyarakat sekitarnya. Namun, ia membuktikan bahwa penampilannya tidak memengaruhi kinerjanya dan ia bahkan menerima penghargaan sebagai penyelia produksi terbaik.

“Melalui vlog ini, kami ingin menunjukkan bahwa berbeda itu tidak masalah karena hal ini tidak ada hubungannya dengan produktivitas dan kinerja kita di tempat kerja,” ungkap Ari yang telah bekerja selama delapan tahun di Sumbiri dengan reputasi kinerja yang baik.


Penayangan vlog-vlog ini dan pengumuman pemenang berlangsung di acara Forum Bisnis Indonesia (Indonesia Business Forum) ILO-BWI, yang diadakan pada 30-31 Oktober 2019. Forum tahunan ini dihadiri ratusan peserta dari industri garmen nasional dan internasional, termasuk pemerintah, asosiasi pengusaha, serikat pekerja serta merek dan pemasok internasional.

Dimulai dengan pelatihan gender dan vlog

Sebelum kompetisi, BWI ILO mengundang pabrik garmen dan sepatu untuk mengirim usulan cerita mereka sebagai seleksi pertama. Dari 99 usulan cerita yang diterima, 15 terpilih untuk dapat berpartisipasi dalam pelatihan. Pelatihan ini bertujuan membekali para peserta yang terseleksi untuk memiliki pengetahuan tentang masalah dan keterampilan gender saat membuat vlog yang menggambarkan pentingnya kesetaraan gender agar kemudian dapat mempromosikan kesetaraan di tempat kerja mereka.

Pemenang kedua Erna Rahmawati dan Fendi M. Effendi dengan Maria Joao Vasquez, Kepala Penasihat Teknis Program BWI ILO
Dalam pelatihan yang diadakan pada bulan September 2019, para peserta belajar bagaimana menggunakan ponsel pintar untuk menghasilkan vlog, memotret dan mengembangkan alur cerita yang menarik serta pengeditan video. Setelah selesai, mereka juga didampingi para mentor pelatihan selama proses pembuatan hingga menyelesaikan vlog mereka. Selain itu, pelatihan memberikan sesi gender guna mempertajam pengetahuan peserta mengenai isu-isu gender.

Kami selalu berupaya melakukan inovasi dalam melibatkan mitra pabrik garmen dan alas kaki kami. Tahun ini kami ingin mengikuti tren dengan mengadakan kompetisi vlog agar dapat secara aktif melibatkan mitra pabrik garmen dalam kampanye gender kami."

Pipit Savitri, Staf Komunikasi dan Kemitraan Program BWI ILO
“Kami selalu berupaya melakukan inovasi dalam melibatkan mitra pabrik garmen dan alas kaki kami. Tahun lalu, kami sukses menyelenggarakan kompetisi foto dan video mengenai masalah keselamatan dan kesehatan kerja. Tahun ini kami ingin mengikuti tren dengan mengadakan kompetisi vlog agar dapat secara aktif melibatkan mitra pabrik garmen kami dalam kampanye gender dan menjadi bagian dari kesadaran publik tentang kesetaraan gender,” kata Pipit Savitri, Staf Komunikasi dan Kemitraan Program BWI ILO.
Sebagian besar peserta sudah memiliki hasrat dalam pembuatan vlog. Beberapa dari mereka bahkan bermimpi untuk membuka saluran Youtube mereka sendiri atau menjadi seorang Youtuber profesional. Mereka semua mengakui bahwa pelatihan vlog ini membantu mereka menjadi seorang vlogger yang lebih baik dan produktif.

Pemenang kedua, Fendi M. Efendi, staf HRD PT Ungaran Sari Garment (USG) di Semarang, Jawa Tengah, menyatakan bahwa ia belajar banyak tentang bagaimana membuat naskah yang menarik dan membuat alur cerita yang menarik perhatian penonton. “Sebelumnya, saya hanya sekedar membuat vlog tanpa naskah atau alur cerita. Saya belajar bahwa kita perlu membuat cerita yang tidak hanya menarik untuk kita sendiri tapi juga untuk orang lain,” kisahnya.


Vlog-nya berjudul "Kita Semua Bisa" menampilkan Erna Rahmawati, satu-satunya pengemudi perempuan di PT USG. Vlog ini memperlihatkan bahwa perempuan juga dapat berhasil dalam profesi yang didominasi laki-laki. Menggunakan format bercerita, vlog menunjukkan sisi terampil Erna sebagai seorang pengemudi profesional, apresiasi dari sesama rekan pengemudi laki-laki dan kepribadiannya yang ceria.

Anis Nugroho, direktur BWI, menjelaskan bahwa berinvestasi dalam keterampilan bercerita dan video dari pekerja pabrik merupakan strategi untuk menang yang memungkinkan pekerja dapat melakukan peningkatan kesadaran mereka sendiri tentang isu-isu seperti kesetaraan gender.

Dukungan penuh dari manajemen

Pembuatan vlog-vlog ini mendapat dukungan penuh dari pihak manajemen. Tim vlog diberikan persetujuan untuk memproduksi vlog selama jam kerja selama satu atau dua hari. Indra Mustaqin dan Isabella, staf HRD PT Changshin Reksa Jaya di Garut, Jawa Barat, mengatakan bahwa manajemen sangat mendukung pembuatan vlog dan partisipasi mereka dalam lomba ini.

"Bahkan mantan penyelia saya yang sudah kembali ke Filipina menelepon untuk memberikan dukungan," ungkap Indra. Tidak hanya itu, dukungan juga datang dari sesama pekerja di pabrik.

 
 Vlog mereka yang berjudul “Prioritaskan yang Hamil" memenangkan kategori favorit media sosial. Ini menyoroti fasilitas pabrik bagi pekerja hamil. Vlog menggambarkan bus antar-jemput perusahaan dan jalur khusus dengan pagar bagi para pekerja hamil sehingga mereka tidak harus naik turun jalur yang curam untuk pergi bekerja. Fasilitas ini mengakomodasi kebutuhan 340 pekerja hamil sebagai upaya perawatan kesehatan kehamilan.

Sementara itu vlog pemenang ketiga berjudul "Keseimbangan Kehidupan dan Kerja: Kehidupan Keluarga Kecil di Industri Garmen" oleh Rinanda Dwi F. Army, staf HRD PT Eco Smart Garment Indonesia Klego, Boyolali, Solo, berbicara tentang keseimbangan kehidupan dan kerja. Vlog ini mendokumentasikan kehidupan Rinanda dan suaminya yang baru saja menikah dan bagaimana mereka saling mendukung untuk menyeimbangkan tanggung jawab antara pekerjaan dan rumah.


“Saya melihat banyak perempuan pekerja di pabrik garmen harus menanggung beban ganda di tempat kerja dan di rumah. Melalui vlog ini saya hanya ingin meningkatkan kesadaran bahwa tanggung jawab di tempat kerja dan di rumah tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin,” katanya.

Pemenang lomba vlog mendapatkan hadiah uang tunai, piala dan perangkat membuat vlog. Selain itu, video/foto mereka akan dijadikan profil di situs ILO dan Better Work, media sosial dan publikasi lain untuk meningkatkan kesadaran publik tentang kesetaraan gender.

Para pemenang kompetisi vlog program BWI ILO mengenai kesetaraan gender
Antusiasme para vloggers ini pun terus berlanjut. "Saya ingin menghasilkan lebih banyak vlog tentang masalah pekerjaan kami di industri garmen," kata Rudy; sementara Indra yang memiliki hasrat tentang masalah ketenagakerjaan akan terus menghasilkan vlog yang edukatif dan informatif tentang tempat kerja, termasuk mengenai gender.