Memperkuat peran pengawas ketenagakerjaan pada program pencegahan HIV di tingkat perusahaan

Bekerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja, ILO melakukan pelatihan HIV/AIDS selama dua hari bagi pengawas ketenagakerjaan dari tujuh provinsi di Indonesia guna memperkuat rencana aksi HIV mereka dan untuk memastikan penerapan kebijakan non-diskriminatif di tingkat perusahaan.

News | Jakarta, Indonesia | 15 August 2019
Sekitar 27 pengawas ketenagakerjaan dari Kementerian Tenaga Kerja dari tujuh provinsi terpilih berpartisipasi dalam Pelatihan HIV/AIDS bagi Pengawas Ketenagakerjaan yang diadakan di Bogor, Jawa Barat, pada 1-3 Agustus. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang HIV/AIDS, mengarusutamakan isu HIV/AIDS pada program keselamatan dan kesehatan kerja (K3), memperkuat implementasi instruksi teknis Keputusan Menteri tentang HIV dan mendalami praktik terbaik perusahaan untuk tujuan direplikasi.
Pengawas ketenagakerjaan dari tujuh provinsi berpartisipasi dalam pelatihan ILO, yang bertujuan memperkuat program pencegahan HIV di tempat kerja
Selama pelatihan, pengawas ketenagakerjaan yang berpartisipasi mengidentifikasi tantangan utama yang mereka hadapi di daerah mereka. Beberapa tantangan yang diidentifikasi termasuk prioritas perusahaan dan pengawas pada isu-isu ketenagakerjaan utama lainnya seperti upah, kontrak kerja, jam kerja dan sebagainya, serta pelaksanaan program pencegahan HIV/AIDS secara sukarela dan kurangnya pemahaman dari perusahaan tentang manfaat program pencegahan HIV.

“Keputusan Menteri ini terfokus pada pendekatan persuasif dan tidak memberikan sanksi kepada perusahaan yang mengakibatkan sejumlah perusahaan menganggap masalah terkait HIV kurang penting dibandingkan masalah ketenagakerjaan lain seperti upah, jam kerja dan sebagainya,” jelas salah satu peserta pengawas ketenagakerjaan; sementara seorang peserta lain menambahkan bahwa “beberapa perusahaan masih mempertanyakan manfaat program pencegahan HIV bagi operasional keseluruhan perusahaan.”

Penerapan program HIV/AIDS di tingkat perusahaan diharapkan dapat berkontribusi dalam mencapai target Kampanye Tiga Zero: Zero Infeksi Baru HIV, Zero Stigma dan Diskriminasi, Zero Kematian akibat AIDS di kalangan usia produktif di sektor tempat kerja. Kampanye ini menegaskan kontribusi signifikan dunia kerja terhadap respons HIV."

Untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan dan keterampilan para pengawas ketenagakerjaan, pelatihan ini menerapkan metode pelatihan partisipatif di mana semua peserta didorong untuk terlibat secara aktif dan interaktif dalam proses pelatihan. Selain kesaksian yang diberikan oleh seorang pekerja dengan HIV, kegiatan bermain peran juga semakin melibatkan peserta dengan kasus dan masalah nyata terkait HIV di tempat kerja.
Pelatihan diakhiri dengan pembentukan rencana kerja dan rencana aksi dari masing-masing provinsi yang berpartisipasi. Rencana kerja akan digunakan sebagai pedoman dan memperkuat tindakan yang diambil oleh pengawas ketenagakerjaan untuk memastikan penerapan program pencegahan HIV di tingkat perusahaan termasuk kualitas program yang dilaksanakan untuk mengurangi stigma dan diskriminasi di tempat kerja.

Penerapan program HIV/AIDS di tingkat perusahaan diharapkan dapat berkontribusi dalam mencapai target Kampanye Tiga Zero: Zero Infeksi Baru HIV, Zero Stigma dan Diskriminasi, Zero Kematian akibat AIDS di kalangan usia produktif di sektor tempat kerja. Kampanye ini menegaskan kontribusi signifikan dunia kerja terhadap respons HIV.