Menjamin pekerjaan layak bagi nelayan di Indonesia
Indonesia terus meningkatkan pengawasan ketenagakerjaannya di sektor perikanan demi mengamankan pekerjaan layak bagi para anak buah kapal (ABK) perikanan Indonesia. Meningkatkan kepatuhan sangat penting untuk memastikan keberlanjutan sektor perikanan nasional, akses ke pasar global dan sebagai kontributor masa depan untuk pekerjaan dan mata pencaharian bagi banyak orang Indonesia.

Sebagai bagian dari dukungan ILO dan didasarkan atas permintaan pelatihan dari Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia tentang inspeksi kapal perikanan, pelatihan lima hari berjudul “Menjamin Pekerjaan yang Layak bagi ABK perikanan di Indonesia” dilakukan pada minggu terakhir bulan Agustus. ILO, Direktorat Pengawasan Ketenagakerjaan Kemnaker, Kementerian Kelautan dan Perikanan bekerja sama dalam penyelenggaraan lokakarya pelatihan ini.
Kerjasama antara instansi pemerintah terkait sangat penting mengingat sifat dari sektor perikanan yang harus ditangani oleh para pemangku kepentingan yang relevan."
Sugeng Priyanto, Direktur Jenderal Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Kementerian Ketenagakerjaan
Lokakarya pelatihan difasilitasi oleh spesialis ILO dari kantor pusat serta kantor regional: Valkyrie Hanson, Staf Teknis LAB/ADMIN OSH dari ILO Jenewa; Rene Robert, Spesialis Senior dari Kantor Regional ILO di Bangkok untuk Pengawasan Ketenagakerjaan; dan Jason Judd, Kepala Penasihat Teknis Proyek Sea to Shore di Thailand.
Sugeng Priyanto, Direktur Jenderal Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Kementerian Ketenagakerjaan, menekankan pentingnya koordinasi antar lembaga pemerintah dalam rangka memastikan terwujudnya pekerjaan yang layak di sektor perikanan. "Kerjasama antara instansi pemerintah terkait sangat penting mengingat sifat dari sektor perikanan yang harus ditangani oleh para pemangku kepentingan yang relevan,“ katanya.

Lokakarya pelatihan ini menyediakan ruang bagi para peserta dan fasilitator untuk berbagi praktik dan pengalaman terbaik sebagai upaya memperkuat kolaborasi bersama di antara organisasi dan lembaga terkait. Berbagai praktik dan pengalaman dibagikan oleh Kementerian Koordinator Kemaritiman, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta organisasi pekerja dan pengusaha mengenai kondisi kerja di sektor perikanan.
Ini merupakan kegiatan pertama dari serangkaian kegiatan penyusunan dan penerapan rencana aksi kepatuhan strategis di sektor perikanan sebagai sarana untuk membantu meningkatkan fungsi perencanaan kepengawasan. ILO akan terus mendukung Indonesia menuju pelaksanaan kepatuhan strategis pengawasan tenaga kerja di sektor perikanan."
Lusiani Julia, staf ILO
Lokakarya pelatihan ditutup dengan rancangan perencanaan pengawasan di tingkat provinsi, yang bertujuan untuk memperkuat dan meningkatkan pekerjaan pengawasan mereka. Rencana pengawasan akan dievaluasi dan dipantau dalam enam bulan ke depan.
“Ini merupakan kegiatan pertama dari serangkaian kegiatan penyusunan dan penerapan rencana aksi kepatuhan strategis di sektor perikanan sebagai sarana untuk membantu meningkatkan fungsi perencanaan kepengawasan. ILO akan terus mendukung Indonesia menuju pelaksanaan kepatuhan strategis pengawasan tenaga kerja di sektor perikanan,” ujar Lusiani Julia, staf ILO.